Wen Rou segera meraih tangan Luo Suifeng ketika ia hendak pergi. Tampaknya, ia sama sekali tidak membiarkan Luo Suifeng beranjak sedikit pun, dan kemudian ia membuka selimut, lalu dengan perlahan berjalan turun dari tempat tidur.
Detik setelahnya, ia menekuk lehernya dan dengan lembut mencium bibir Luo Suifeng.
"Suifeng, sentuh aku."
Luo Suifeng sama sekali tidak memberikan perlawanan atas ciumannya. Ia hanya merasakan panas di perut bagian bawahnya. Kemudian, atas permintaan Wen Rou, ia mengangkatnya dan menekannya di tempat tidur besar yang empuk.
Mereka saling tumpah tindih satu sama lain.
Di tengah malam, Wen Rou terbangun, sementara Luo Suifeng di dekatnya sedang tidur pulas. Tanpa ragu, ia segera menarik tangannya yang sebelumnya bertengger di dada Luo Suifeng. Sejujurnya, ia tidak menyukai wajahnya yang tampan dan anggun itu.
Kemudian ia bangun dengan tubuh telanjang.
Lalu, segera mengambil mantel sutra dan mengenakannya.
