Sontak, Mu Qianxun bergegas seperti burung yang baru saja keluar dari sangkar dan langsung melompat ke pelukan Ou Zun.
Sementara Ou Zun juga memeluk erat sosok yang menerjang ke arahnya. Sepanjang jalan menuju kemari, jantungnya seperti berdetak tidak pada tempatnya. Sekarang akhirnya jantung itu bisa kembali normal.
Kali ini, Ou Zun memeluknya erat-erat.
Cemas, tertekan, marah, semuanya bercampur menjadi satu.
Bahkan saat memeluknya, tubuh Ou Zun gemetar lembut.
Dan Mu Qianxun bisa merasakannya.
Orang yang sombong seperti Ou Zun rupanya juga memiliki rasa takut.
Sebenarnya Mu Qianxun sangat ingin menenangkannya. Hanya saja, meski sudah membuka mulutnya, ia tidak tahu harus berkata apa.
Tak lama berselang, deretan mobil tiba-tiba memberondong masuk, lampu bersinar di mana-mana, dan Mu Qianxun hanya bisa bersembunyi di balik lengan Ou Zun.
Mau tak mau Ou Zun memeluknya semakin erat.