Sungguh, Tang Ye sangat menyukai karakter kejam Mu Qianxun.
Dengan santai, dia juga melambai ke arah anak buahnya.
"Habisi."
Kemudian terjadi pemukulan dan tendangan liar. Sementara Luo Suifeng hanya perlu memegang kepalanya yang terus dihujani pukulan.
Peristiwa hari ini telah membuat hubungan antara Mu Qianxun dan Luo Suifeng semakin dingin. Sejak saat itu, jembatan yang semakin panjang kembali terbentang memisahkan keduanya.
Luo Suifeng hanya bisa bertahan dengan napas yang tersisa. Ketika kesadarannya hampir melemah, dia masih mencoba membuka matanya untuk melihat ke arah Mu Qianxun, tetapi dia tidak dapat melihat sorot apa pun di mata gadis itu.
Pasalnya, gadis itu memunggunginya dan tampak sedang berbicara santai dengan Tang Ye, pria yang menurutnya berbahaya.
Dan sekarang, gadis itu sama sekali tidak ingin memandangnya barang sedetik.
Seketika, bom atom yang telah lama bersarang di hati Luo Suifeng pecah begitu saja.