Chereads / Terjebak Cinta Tuan Muda Ou / Chapter 7 - Sebuah Perhitungan Keluarga

Chapter 7 - Sebuah Perhitungan Keluarga

Xin Xiangsi menundukkan kepalanya dan bergumam, "Bukan aku…"

Dia menatap kakak perempuannya, Xin Xianglian, yang duduk di sebelahnya dengan sedikit iri. Di dalam hatinya terdapat perasaan iri dan juga kesal. Tanpa diduga-duga, kakaknya itu ternyata adalah tunangan Ou Zun dan tidak memberitahunya. Padahal dia adalah adik kandungnya sendiri, benar-benar kelewatan.

Xin Xianglian juga merasa sedikit aneh. Lalu, seolah seperti teringat sesuatu, dia lantas menepuk jidatnya dan berteriak antusias, "Ah, aku ingat! Malam ini, saat aku pergi ke toko obat untuk membeli obat, aku melihat mobil Ou Zun terparkir di sana saat keluar dari pintu. Sepertinya, aku melihatnya menatap ke arahku terus. Aku berdiri beberapa saat tapi mobil itu tidak kunjung pergi. Dan setelah aku pergi, aku menoleh lagi untuk melihat, namun mobil itu sudah tidak ada."

"Kalau begitu, memang benar!" kata Xin Liao menepuk pahanya dengan antusias. "Pasti itu kamu." 

"Ah anak gadisku, kamu benar-benar kebanggaan ibu! Bisa menikah dengan Ou Zun, berapa banyak orang di ibu kota ini yang bakal iri denganmu!" ujar Luo Cheng sambil memeluk Xin Xianglian.

Xin Xianglian merasa kalau dirinya seperti kejatuhan durian runtuh dan hampir merasa pusing.

Ditengah kebahagiaan seisi orang rumah yang begitu tidak karu-karuan itu, Xin Xiangsi pun berkata dengan suara yang terdengar lemah, "Tapi... Tapi... Bukannya pernikahanmu dengan Gao Wen baru saja didiskusikan?"

Dan satu kalimat itu mampu membuat antusiasme seluruh orang di satu ruangan itu menghilang.

Xin Liao memang telah mencapai sebuah kesepakatan kerja sama dengan keluarga Gao. Dan untuk menjalankan kerja sama itu, mereka juga memutuskan melakukan pernikahan antara Xin Xianglian dengan Gao Wen, anak lelaki yang terhormat dari keluarga Gao. Ditambah lagi, hal itu sudah ditentukan dan keduanya akan dipertemukan besok. 

"Bagaimana ini? Di satu sisi ada keluarga Gao, di sisi lain ada keluarga Ou," kata Luo Cheng dengan panik.

Xin Liao pun berkata tanpa perasaan, "Tentu saja keluarga Ou, lah. Apa keluarga Gao punya sesuatu yang bisa dibandingkan dengan keluarga Ou?"

"Tapi keluarga Gao juga lumayan, ditambah lagi rencana kerja sama itu sudah mencapai persetujuan. Dalam satu tahun, sedikitnya bisa menghasilkan beberapa ratus juta yuan…"

Mendengar hal itu, perasaan Xin Liao kembali menjadi bimbang.

Luo Cheng tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa. Hal yang seperti ini gampang untuk dipecahkan. Kita kan bukan hanya memiliki seorang anak perempuan, bukankah masih ada Xiangsi? Biarkan Xiangsi yang bertemu dengan Gao Wen dan Xianglian dinikahkan dengan Ou Zun."

"Tidak masuk akal!" bentak Xin Liao sambil mengernyitkan alisnya dengan kesal. "Xiangsi masih di bawah umur, jadi tidak bisa begitu. Sepertinya, kita cuma bisa mengesampingkan rencana pernikahan dengan keluarga Gao. Setelah menikahkan Xianglian dengan Ou Zun, maka akan ada banyak orang yang lebih baik nantinya datang untuk memperistri Xiangsi. Janganlah kita merasa sayang dengan sesuatu yang kecil sampai-sampai membuat kita kehilangan sesuatu yang besar."

Keputusan Xin Liao memang tepat, namun kalau dipikir-pikir, memang ada kemungkinan keluarga Gao akan memusuhi mereka dan menjadi tidak kooperatif jika mengesampingkan pernikahan itu. Mereka akan kehilangan beberapa ratus juta yuan setiap tahunnya dengan sia-sia dan hal itu juga cukup menyakitkan hati. 

Tiba-tiba, Xin Xianglian berjalan ke hadapan Xin Liao, memegang lengan ayahnya dan berkata dengan bahagia, "Ayah, tidak perlu merasa menyesal dan juga sakit hati. Kita masih bisa bekerja sama dengan keluarga Gao."

"Apa kamu ingin dinikahkan dengan Gao Wen?"

"Tidak."

"Adikmu masih belum cukup umur, tidak bisa begitu," kata Xin Liao.

"Bukan!" ucap Xin Xianglian. "Ayah, apa kamu lupa, kalau sebenarnya kamu masih punya satu anak perempuan lagi? Kamu bisa membuatnya untuk menikah dengan Gao Wen!"

"Aku masih punya satu anak... Ah…" Xin Liao tiba-tiba berteriak keras, "Benar juga! Bagaimana bisa aku melupakannya. Aku masih punya satu anak perempuan lagi dan bisa membuatnya menikahi Gao Wen! Benar, benar, benar, ini masuk akal. Aku akan meneleponnya dan memintanya untuk datang ke ibu kota."