Mu Qianxun duduk di sofa, kedua tangannya memegang ponsel dengan senang hati. Wajah kecil yang lembut itu penuh dengan senyum gelisah.
Di mejanya juga ada cermin kecil. Wajah di cermin itu asing sekaligus familiar baginya. Asing karena wajah ini bukan miliknya. Familiar karena … selanjutnya ia akan menjadi Mu Qianxun.
Ketika ia bangun barusan, ia merasakan sakit yang tajam di otaknya, kemudian banyak cahaya putih melintas. Ia sudah mengingat semuanya. Ia bukan Mu Qianxun. Tapi selanjutnya ia akan menjadi Mu Qianxun.
Untuk menjadi Mu Qianxun, ia menghabiskan setengah tahun mengubah wajahnya. Selama ia bisa tinggal di sisi Ou Zun, ia rela bahkan jika wajahnya bukan miliknya. Untuk berjaga-jaga, ia bahkan rela amnesia sementara. Ketika ia bersama Ou Zun beberapa hari terakhir ini, otaknya dikendalikan oleh obat-obatan, ia sungguh tidak dapat mengingat apa pun.
