Sementara itu, Mu Qianxun tetap dibuat lemas di ranjang semalam.
Padahal Ou Zun sendiri masih terluka, tapi ia memang benar-benar tidak tahu malu.
Mengambil keuntungan dari rasa bersalah Mu Qianxun, ia melakukan segala macam hal buruk padanya.
Alhasil, hingga jam delapan pagi ini, Mu Qianxun masih belum membuka matanya.
Samar-samar ia mendengar dering ponsel Ou Zun yang membuatnya tidak senang. Tangan kecilnya juga mulai menggaruk sambil menggerutu dalam hati.
Begitu melihatnya, tangan besar Ou Zun dengan lembut menepuk punggungnya untuk menenangkan, "Sstt, biarkan aku melihat siapa yang menelepon."
Kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan melihat nomor asing yang tertera di sana.
Karena sekarang ia berkecimpung dalam dunia bisnis, alhasil banyak orang asing tentu sering menghubunginya. Jadi ia menjawab tanpa pikir panjang.
"Ya, Ou Zun di sini."