Xu Qingzhi tidak menyelesaikan kata-katanya dan suasana mendadak menjadi sedikit tertekan. "Lupakan, Fanxing. Siapa yang tidak pernah mencintai bajingan di masa mudanya? Ingat bagaimana kamu menghiburku saat aku putus cinta di universitas?"
Mata Shen Fanxing hanya berkedip dan ia tidak berbicara. Sementara itu, Xu Qingzhi menghela nafas dengan ringan dan kembali bicara dengan suara rendah, "Pasti ada yang datang dan pasti ada yang pergi, jadi kamu tidak perlu bernostalgia. Kamu harus beradaptasi pada situasi apa pun. Su Heng hanyalah penumpang dalam hidupmu dan kamu tidak perlu berhenti untuknya. Fanxing, kamu sangat baik dan pantas mendapatkan orang yang lebih baik…"
Tangan Shen Fanxing yang memegang ponsel tiba-tiba mengerat. Satu wajah yang aneh dan asing terlintas di benaknya hanya untuk sesaat dan ia pun kembali mengerucutkan bibirnya. Sepertinya, ia benar-benar marah sampai bingung harus bagaimana dan bahkan bisa memikirkan hal di luar batas seperti ini.
"Fanxing... Kamu baik-baik saja?" panggil Xu Qingzhi.
Shen Fanxing kembali tersadar dan menjawab, "Aku baik-baik saja. Aku hanya merasa… Apa yang kamu katakan itu benar."
Xu Qingzhi menghela napas lega di telepon. "Baiklah. Jaga dirimu. Aku mungkin sibuk di sini…"
"Baik..." jawab Shen Fanxing.
Saat Shen Fanxing hendak menutup telepon, suara Xu Qingzhi kembali terdengar. "Tunggu sebentar, Fanxing!"
"Hm?"
"Jadi… Apakah kamu masih mau tetap bekerja di perusahaan Su Heng nanti?"
Shen Fanxing sejenak membatu. Ia belum memikirkan tentang masalah ini.
"Begini. Departemen penelitian dan pengembanganku sangat kekurangan orang. Jika kamu tidak ingin tinggal di perusahaan Su Heng lagi, bisakah kamu datang dan membantuku terlebih dahulu? Aku tahu kamu masih mau menangani Star International yang tinggalkan Bibi, tapi di sisi lain..."
Shen Fanxing berpikir sesaat, lalu berkata dengan lembut, "Karena kami sudah putus, aku tidak punya alasan untuk tetap bekerja di perusahaannya. Lagi pula, aku sudah terbiasa sibuk selama beberapa tahun ini. Jika kamu membutuhkanku, aku bisa bergabung dalam pertempuranmu kapan saja."
"Ah, sayang! Kamu benar-benar banyak membantuku! Jika kamu punya permintaan, sebutkan saja. Biarkan aku menuangkan air, menggosok pundakmu, memijat kakimu, atau biarkan aku mencintaimu juga. Karena kamu sudah mau kuajak bekerja di perusahaanku, apapun yang kamu minta untuk aku lakukan juga pasti aku sanggupi!" kata Xu Qingzhi dengan sangat semangat hingga menghilangkan banyak beban di hati Shen Fanxing.
Shen Fanxing tertawa dan berkata, "Kamu terlalu berlebihan…"
"Kamu bilang aku berlebihan? Tidak ada seorang pun di dunia ini yang seberuntung diriku! Harus tahu kamu itu!"
"Iya, iya. Tenanglah. Bukannya masih ada yang harus kamu lakukan? Cepat pergilah."
"Baik!" sahut Xu Qingzhi. Ia tampaknya baru saja menyelesaikan masalah besar karena kini suaranya terdengar jauh lebih lebih ringan dibanding tadi. Kemudian, ia menutup telepon dengan gembira.
Setelah sambungan telepon terputus, pikiran Shen Fanxing agak terganggu. Ia baru saja ingin berdiri dan berencana untuk keluar berjalan-jalan, tetapi ponselnya kembali berdering. Ia berhenti sejenak dan melihat nomor yang asing tertera di layar ponselnya. Ia merasa ragu-ragu dan berpikir bahwa itu adalah pelanggan dari perusahaan Su Heng yang masih menghubunginya. "Halo," jawab Shen Fanxing dengan suara formal yang biasa ia gunakan untuk urusan perusahaan.
"...Halo? ...Halo! Apakah ini Fanxing?"
Shen Fanxing mendengar suara yang sangat energik, tetapi ia masih bisa mendengar juga bahwa pemilik suara itu tidak lagi muda. Ada keraguan yang tidak pasti saat Shen Fanxing mengedipkan matanya. "Iya. Boleh saya tanya, Anda—"
"Aku Nenek, yang terakhir kali… di bawah pohon melati. Aku mendengar dari Yu Song bahwa kamu ingin menemuiku…"
Ketidakpastian di mata Shen Fanxing berubah seketika dan wajahnya menunjukkan bahwa ia sekarang mengenali orang itu. "Ya, Nenek. Saya berjanji untuk mengobrol dengan Nenek, tapi sudah beberapa hari berlalu. Saya benar-benar sangat meminta maaf."
"Tidak masalah. Kesembuhanmu lebih penting! Apa… jika kamu tidak sibuk, kamu mau datang ke sini sekarang? Biar aku kirim Yu Song untuk menjemputmu."
Shen Fanxing memandang ke arah cuaca di luar sana dan tertawa. "Baik," jawabnya.