Di lantai atas, Bo Jingchuan mengawasi kejadian di lantai bawah sambil mengangkat sudut bibirnya, Wajahnya kini menunjukkan ekspresi yang tampak sedikit dingin. Pintu ruang pribadinya yang elegan kemudian terbuka dan Yu Song masuk untuk melaporkan bahwa ia sudah selesai menjalankan perintah. Bo Jingchuan berbalik dan melihat Yu Song sekilas, sementara Yu Song menunduk hingga punggungnya sedikit membungkuk dan tubuhnya menegang karena panik.
"Level kemampuanmu memperlakukan orang lain… perlu ditingkatkan."
Setelah Bo Jingchuan menyelesaikan kata terakhirnya, ekspresi Yu Song tampak sedikit lebih lega. "Saya akan bekerja lebih keras," katanya.
Bo Jingchuan mengangkat alisnya, "Nanti kirimkan makanan pada Shen Fanxing, tiga kali sehari, sampai dia pulih dan keluar rumah sakit."
"Baik, Tuan."
———
Shen Fanxing hanya bisa terdiam di malam hari karena memikirkan soal kedatangan Yu Song. Berkat Yu Song yang merubah menu makanan yang ia kirim untuk Shen Fanxing dengan makanan dan nutrisi selama dua hari berturut-turut, wajah Shen Fanxing kini mulai tampak jauh lebih baik. Bahkan, perut Shen Fanxing yang kerap sakit dari waktu ke waktu tidak lagi terasa sakit dalam dua hari terakhir. Namun, membiarkan Yu Song terus-menerus melakukan hal ini juga bukanlah sesuatu yang benar. Pada siang hari ketiga, Shen Fanxing akhirnya tidak bisa menahannya lagi.
Saat Yu Song datang seperti biasa, Shen Fanxing menerima wadah makanan dengan tenang darinya sambil bertanya, "Di mana Nenek? Saya sudah berjanji akan menemaninya mengobrol."
Yu Song berpikir sebentar sebelum menjawab, "Saya akan memberitahu Nyonya Besar ketika saya kembali."
Shen Fanxing mengangguk dan menambahkan, "Nenek punya nomor saya. Jika beliau bosan, beliau selalu boleh datang untuk menemui saya."
"Baik."
Yu Song berencana untuk kembali dan meminta pendapat Nyonya Besar. Namun, saat ia keluar dari ruang rawat inap Shen Fanxing, ia nyaris menabrak dua orang. Ia pun cepat-cepat berbalik ke samping agar tidak berkontak fisik dengan kedua orang itu. Kemudian, ia sedikit melirik mereka, mengangguk, dan berbalik tanpa ekspresi.
Mata Shen Qianrou yang sedang memegang lengan Su Heng tampak sedikit terkejut. Ia menatap kepergian Yu Song dari belakang, lalu berkata, "Dia... baru saja keluar dari ruang rawat Kakak? Siapa dia, Kak Heng?"
Mata Su Heng yang dalam menyipit untuk sesaat. Sebuah emosi yang tampak kompleks muncul di matanya, lalu ia berkata dengan ringan, "Harusnya seseorang yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan perusahaan. Tidak ada kesan apa pun."
"Oh..." gumam Shen Qianrou yang menatap sosok Yu Song dari belakang sambil mendengar kata-kata Su Heng. Senyuman baru muncul di matanya yang indah dan ia berkata, "Kalau begitu, mari cepat kita masuk."
"Hm," jawab Su Heng, lalu mengangkat tangannya untuk membuka pintu ruang rawat inap Shen Fanxing.
Shen Fanxing yang tidak berdaya sedang memakan apa yang baru saja diantar Yu Song. Ketika ia mendengar suara pintu terbuka, ia pun mendongak. Wajahnya membeku dalam sekejap dan napasnya berhenti sesaat.
Shen Qianrou mengenakan jaket berwarna krem. Rambut coklat mudanya yang keriting terurai di pundaknya dan membingkai fitur wajahnya yang indah. Matanya berkilat-kilat cemerlang, kulitnya halus, dan bibirnya tersenyum dengan lembut dan elegan. Bisa dimengerti bahwa penampilan Shen Qianrou yang luar biasa, ditambah kemampuan aktingnya yang kuat, menjadikannya salah satu selebriti wanita paling populer di seantero negeri. Saat ini, ia memegang lengan Su Heng dengan penuh kasih sayang. Sepasang pria yang berbakat dan wanita yang cantik berdiri berdampingan merupakan pemandangan yang menggoda mata.
Shen Fanxing tampak agak linglung karena ia seketika teringat pada penampilannya sendiri yang dulu. Setiap hari, ia biasa mengenakan setelan bisnis yang kaku. Rambut panjangnya hampir tidak pernah diurus dan selalu ditata dengan gaya yang sama saat bekerja, entah itu disanggul atau dikuncir kuda.
Jika Shen Fanxing dan Shen Qianrou berdiri bersebelahan, pria manapun pasti akan lebih memilih Shen Qianrou.
(✪ω✪)