Kantor Ketua Redaksi.
Ketua Redaksi Zhou mengalihkan posisi laptop dan menunjuk orang yang ada di dalam foto. "Ini dia wali kota, dia akan dipromosikan sebagai wakil gubernur, sejauh ini dia belum menanggapi rumor yang ada dunia luar. Jika kita bisa mewawancarai dia, volume penjualan majalah edisi ini pasti akan memiliki terobosan besar," katanya menjelaskan.
Di depan meja, Chen Youran dan rekannya Qiu Shaoze berdiri berdampingan menatap layar laptop yang menampakkan foto. Qiu Shaoze menggaruk kepalanya dan berkata, "Ketua Redaksi, apakah kamu ingin kami yang mewawancarainya?"
"Ya, kalian berdua," jawab Ketua Redaksi Zhou mengangguk
Chen Youran dalam kesulitan karena dia berada di Departemen Pengeditan Teks, dia sama sekali tidak pernah berada di dalam Departemen Wawancara, jadi dia merasa asing dengan tugas ini. Bahkan hampir tidak memungkinkan bagi dua orang yang tidak memiliki koneksi untuk mewawancarai wali kota. Dia dan Qiu Shaoze kembali saling memandang, mereka berdua menganggap bahwa itu merupakan tugas yang sulit bagi dirinya masing-masing.
Qiu Shaoze merasa khawatir dan berkata, "Bagaimana jika wali kota tidak mau menemui kami?"
Wali kota jarang menerima wawancara dari media. Dan karena jabatannya sebagai wali kota, dia sangat sibuk, hanya beberapa kali dia menerima wawancara. Orang-orang yang berada dalam lingkar politik sangat berhati-hati, semakin banyak kamera, semakin banyak mereka terekspos di depan mata masyarakat. Jika seseorang menangkap pelanggaran yang dilakukannya, dia akan kehilangan jabatannya. Dan jika pelanggaran itu berat, dia akan masuk penjara.
"Kalau begitu kalian harus menunggunya lebih lama," tutur Ketua Redaksi Zhou memberikan saran.
Kami bukan paparazzi! Batin Chen Youran dan Qiu Shaoze. Kedua orang itu menampakkan wajah sedih.
Ketua Redaksi Zhou menatap mereka dengan wajah gelap dan menghela napas tanpa daya. "Kalian tahu perusahaan majalah kita. Masyarakat telah mengalami resesi baru-baru ini. Jumlah penjualan terbaik pada bulan lalu hanya berhasil mencapai angka sebesar 50%, bulan ini pun sama. Jika terus menerus seperti ini, bisa-bisa pada akhir tahun perusahaan majalah ini akan ditutup."
Chen Youran dan Qiu Shaoze berjalan keluar dari kantor ketua redaksi dengan wajah sedih. Mereka berdua saling menatap, sama-sama tertekan memikirkan bagaimana caranya agar wali kota yang bernama He Zimin, mau menerima wawancara dari mereka.
Pertama-tama yang mereka lakukan adalah menyelidiki rencana perjalanan harian He Zimin. Setelah dua hari melakukan penyelidikan, Qiu Shaoze mendapatkan jadwal perjalanan pria itu dalam setengah bulan terakhir. Chen Youran membaca rencana perjalanan yang sudah dicetak dalam waktu yang cukup lama, lalu wajahnya tampak masam.
Jadwal perjalanan He Zimin sangat tidak teratur. Dia bahkan tidak memiliki waktu untuk tinggal di kantornya. Jika mereka pergi untuk melakukan wawancara langsung, mereka pasti akan diusir.
Tiba-tiba terlintas di pikiran Chen Youran mengenai He Jiashan, putra wali kota itu. Dia bertanya-tanya dalam hati, apakah dia bisa menemukan terobosan melalui pria itu. Tetapi, saat memikirkan karakter bajingan He Jiashan, dia jadi merasa ragu.
Ketika tiba waktunya untuk pulang kerja, semua karyawan meninggalkan kantor. Akan tetapi, Chen Youran dan Qiu Shaoze masih berada di kantor, mereka melakukan lembur. Padahal tidak ada jadwal untuk mereka bekerja lembur.
"Bagaimana kamu bisa mewawancarai pebisnis elite?" tanya Chen Youran.
Qiu Shaoze meregangkan kakinya, bersandar pada bagian belakang kursi dan menatap langit-langit. Kali ini dia memiliki tampilan yang sangat menyedihkan. "Itu tidak begitu merepotkan seperti tugas kali ini."
Majalah Me adalah majalah dalam bidang keuangan, namun perusahaan ini memiliki reputasi kecil di Kota A. Beberapa orang di dunia bisnis tidak akan mau dengan sengaja mempersulit perusahaannya dan melakukan kerjasama dengan perusahaan yang tidak menguntungkan seperti majalah Me yang memiliki reputasi kecil.
Chen Youran berpikir sejenak dan berkata, "Wali kota memiliki seorang putra bernama He Jiashan. Mungkin dia bisa memberitahu kita sesuatu."
Qiu Shaoze menepuk pahanya dan duduk dengan tiba-tiba, lalu berkata, "Ya benar, jika kita tidak bisa mendapatkan ayahnya, kita bisa mulai dengan putranya. Dengar-dengar, He Jiashan sangat suka bermain dengan wanita. Jika kita menyewa gadis berusia 17 atau 18 tahun di klub malam, kita bisa menyuruhnya untuk menggodanya. Dan dengan begitu kita bisa mendapatkan informasi mengenai wali kota."
Ini adalah ide yang buruk, tetapi ketika memanfaatkan He Jiashan, Qiu Shaoze tidak berpikir itu salah sama sekali. "Tapi…" Dia menggaruk rambutnya dan berbicara dengan nada agak lambat dan pelan.
Melihat kesedihan di wajah rekannya, Chen Youran bertanya, "Tapi apa?"
"Aku tidak tahu kantor perusahaan majalah kita akan mengganti biaya menyewa atau tidak," jawabnya.
Mendengarkan hal itu, Chen Youran hanya bisa terdiam.