Masa garansi kekasih wanita Ji Jinchuan hanya tiga bulan. Selama periode tersebut, jika membutuhkan, dia akan menelepon dengan sendirinya. Dan wanita yang menjadi teman kencannya tidak boleh datang ke perusahaannya untuk menemuinya dan membuat masalah disana. Setelah tiga bulan putus, kekasih yang sudah menjadi mantannya tidak akan bisa mengganggunya lagi.
Dapat dikatakan bahwa kehidupan seperti itu adalah kehidupan yang sengsara, tetapi banyak wanita yang terobsesi untuk bisa naik ke tempat tidur Ji Jinchuan. Hal ini dikarenakan dia tidak hanya memiliki banyak uang dan kekuasaan, tetapi juga sangat loyal kepada wanita yang dikencaninya. Selain itu, saat tiga bulan berakhir, akan ada biaya putus yang cukup besar.
Setelah bertanya, Ji Jinchuan tidak berlama-lama lagi berdiri di kamarnya. Dia pun berjalan menuju arah pintu, membukanya dan pergi.
Ruang kamar itu masih dipenuhi dengan suasana bercinta yang indah. Chen Youran mengambil cek yang ada di meja samping tempat tidur, lalu melihat nominal yang tertera di sana. Dia mengangkat senyum cibiran di sudut mulutnya untuk dirinya sendiri. Nominal yang tertera adalah 500.000 RMB.
Ini adalah pertama kalinya bagi Chen Youran untuk bercinta. Dan barusan, dia melakukannya sebanyak 3 kali. Karena Gu Jinchen tidak lagi membutuhkannya, jadi dia memutuskan untuk memberikan barang berharganya kepada orang asing.
Ji Jinchuan tidak terlalu peduli soal penampilan atau latar belakang keluarga wanita yang dikencaninya. Chen Youran merasa bahwa pria itu tidak lebih buruk dari Gu Jinchen. Jadi, dia tidak merasa mengalami kerugian telah memberikan barang berharga miliknya kepada pria itu.
Akan tetapi, entah mengapa Chen Youran merasakan sakit di hatinya. Sakit karena merasa ditinggalkan oleh orang lain. Sebenarnya dia tidak ingin merasakan kembali rasa sakit yang seperti itu.
Tiba-tiba, ada cairan dingin di sudut mata Chen Youran yang perlahan jatuh membasahi pipinya. Dia mati-matian menggigit pergelangan tangannya agar tidak menangis lebih deras lagi.
***
Rumah keluarga Chen adalah rumah warisan turun temurun selama beberapa generasi. Bangunan rumah itu tampak seperti istana. Dinding rumah dicat dengan warna merah dan ditutupi dengan tumbuhan rambat hijau yang mempesona di bawah sinar matahari.
Di dalam rumah terdapat pohon sycamore yang berdiri tinggi dan tegak, lalu di sekelilingnya terdapat beberapa petak bunga yang indah. Di sana juga terdapat air mancur yang membentuk bunga mekar. Pada saat musim panas, berjalan di jalan setapak rumah itu akan terasa sejuk dan nyaman.
Chen Youran meminta pelayan untuk memindahkan kursi tidur di halaman samping taman bunga. Kemudian, dia dengan tenang membaca buku di kursi tidur tersebut dengan ditemani secangkir kopi yang terletak di atas meja kaca transparan di samping kursi. Saat ini tampak seperti sebuah waktu senggang yang sangat tenang baginya.
Bibi Zhang mendatangi Chen Youran dengan penuh semangat, lalu berkata, "Nona Kedua, Tuan dan Nyonya, mereka semua sudah kembali."
"Aku sudah tahu," jawab Chen Youran sembari menutup buku di tangannya. Dia mencoba menyesuaikan suasana hatinya dan kembali ke ruang tamu.
Seorang lelaki tua yang mengenakan setelan Dinasti Tang duduk di sofa ruang tamu. Dia memegang tongkat ukir di tangannya, lalu di ibu jarinya terdapat sebuah cincin dari batu giok. Dia dengan cermat menyisir rambutnya yang berwarna putih.
Di sebelah lelaki tua itu, duduklah sepasang manusia. Sang pria mengenakan jas berwarna ungu tua dan sepasang sepatu kulit. Sementara sang wanita mengenakan cheongsam dengan warna yang sama. Wanita itu juga mengenakan syal berwarna krem di bahunya. Mereka berdua tampak elegan dan bermartabat.
Chen Youran mengganti sepatunya di teras dan masuk ke ruang tamu. "Kakek, Ayah, Ibu," sapanya.
Chen Yaoting mengangguk ringan. Namun, berbanding terbalik dengan sikap acuh tak acuh Chen Yaoting, Tang Huiru bergegas menarik tubuh Chen Youran dan menyentuh pipinya yang tirus. Dia berkata dengan air mata yang mengucur dari matanya, "Youran, kamu kurus sekali."
Mulut Chen Youran sedikit terbuka, dia hendak berbicara. Namun, tiba-tiba terdengar dengung dingin di ruang tamu yang sunyi sepi. Dia pun menggerakkan matanya.
Kakek Chen menatapnya lekat-lekat dan berkata, "Masih tahu bagaimana cara pulang?!"
Chen Youran mengerutkan bibir dan terdiam. Dari semua keluarga Chen, Kakek Chen adalah salah satu yang tidak pernah menyukainya. Karena ketika Tang Huiru mengandung, dokter salah mendiagnosa bahwa dia akan melahirkan seorang putra. Saat itu, Kakek Chen sangat senang dengan mendengar diagnosis dokter. Namun, dia kecewa karena yang lahir ternyata seorang putri.
Dan pada saat melahirkan Chen Youran, Tang Huiru mengalami pendarahan hebat. Dia tidak tahan lagi menahan sakitnya sehingga rahimnya harus diangkat. Hal itu menyebabkan keturunan biologis keluarga Chen berakhir di situ.
Keluarga Chen memiliki bisnis keluarga yang cukup besar, jadi seseorang harus mewarisinya. Dia pun mendukung Chen Yaoting untuk memiliki anak laki-laki dari wanita lain. Kemudian, setelah anak itu lahir, pria itu dapat membawanya pulang ke keluarga Chen dan mengirim wanita tersebut pergi dengan memberikan sejumlah uang.
Akan tetapi, Chen Yaoting dan Tang Huiru adalah teman sekelas ketika SMA. Mereka telah menjalin hubungan baik selama bertahun-tahun sejak mereka menikah. Jadi, Chen Yaoting sangat tidak setuju dengan ide ayahnya hingga keduanya pun akhirnya sering bertengkar karena masalah itu. Selain itu, Kakek Chen juga sangat marah ketika berada di rumah sakit.