Juga karena hal itulah, Chen Yaoting bersikap tidak adil kepada kedua putrinya. Dia cenderung lebih menyukai Chen Shuna dan selalu bersikap acuh tak acuh kepada Chen Youran.
Dan karena Kakek Chen tidak menyukai Chen Youran, gadis itu dikirim ke rumah neneknya, Wuzhen, untuk diasuh ketika dia masih kecil. Dan dia tidak pernah dibawa kembali ke rumah keluarga Chen sampai sang nenek meninggal pada saat dia berusia 13 tahun.
Chen Youran hanya bisa berdiri dengan kaku. Lalu, Tang Huiru pun membantunya untuk berbicara, "Ayah, setengah bulan lagi adalah hari ulang tahunmu. Youran pulang untuk merayakan ulang tahunmu."
Chen Youran pura-pura tidak melihat dan tetap diam berdiri. Jika bukan karena rayuan Tang Huiru yang berulang-ulang, dia tidak akan pernah kembali ke rumah hanya untuk merayakan pesta ulang tahun yang tidak penting itu.
Dari seluruh keluarga Chen, hanya Tang Huiru dan Chen Shuna yang baik kepada Chen Youran. Akan tetapi, karena kakaknya menikah dengan Gu Jinchen, membuat ada sedikit kesenjangan di antara mereka berdua. Sebenarnya, kesenjangan yang terjadi adalah akibat dari pandangan yang dibuat sendiri olehnya.
Sebenarnya, Chen Shuna masih memperlakukan Chen Youran sama seperti sebelum dirinya menikah dengan Gu Jinchen. Ketika adiknya itu sakit, dia akan bergegas meminta pertolongan dokter dan memperhatikan asupan makanan juga kehidupannya sehari-hari.
Namun, hati Chen Youran saat ini berbeda dengan sebelumnya. Jadi, dia sengaja menciptakan kesenjangan dengan Chen Shuna. Sehingga hubungan di antara kedua saudara perempuan itu kini tidak lagi sebaik seperti sebelumnya.
Sementara itu, Chen Yaoting tidak ingin ada keributan saat mereka baru saja tiba di rumah. Jadi, dia menambahkan kata-kata Tang Huiru, "Ayah, Youran meneleponku beberapa hari yang lalu dan bertanya kepadaku hadiah apa yang kamu sukai. Dia berusaha keras menyiapkan hadiah yang cocok untukmu."
Jika bukan karena perkataan Chen Yaoting yang terdengar seperti pengingat bagi Chen Youran, dia pasti lupa untuk mempersiapkan hadiah pesta ulang tahun kakeknya. Untungnya, masih ada waktu setengah bulan lagi. Jadi, waktu selama itu cukup baginya menyiapkan hadiah untuk Kakek Chen.
Setelah mendengar perkataan Chen Yaoting, Kakek Chen sedikit melunak. Akan tetapi, wajahnya masih tampak kaku. Sementara Chen Youran tidak terlalu peduli akan sikap kakeknya saat ini. Dalam ingatannya, Kakek Chen memang selalu menampakkan wajah kaku kepadanya.
Satu-satunya hari yang Chen Youran ingat kakeknya menampakkan wajah menyenangkan adalah ketika dia berusia 16 tahun. Saat itu, Chen Youran berhasil melewati tes masuk ke SMA nomor satu se-provinsi dengan usahanya sendiri. Berbeda dengan Chen Shuna yang berhasil masuk ke SMA itu dengan menggunakan nama keluarganya.
Tiba-tiba terdengar telepon rumah berdering. Tang Huiru yang berdiri di dekat meja telepon pun mengangkatnya.
Entah apa yang dibicarakan orang di seberang telepon, yang tampak hanyalah wajah ceria penuh senyum Tang Huiru sembari berkata, "Oke, aku mengerti."
Telepon pun ditutup, lalu Tang Huiru berkata kepada Kakek Chen, "Ayah, Shuna dan Jinchen tahu bahwa kamu sudah kembali hari ini. Mereka sudah memesan ruang makan di sebuah hotel dan akan menjemputmu."
"Chen Shuna, anak ini mempersiapkan dengan baik," ujar Kakek Chen dengan menunjukkan wajah gembira.
***
Tak lama kemudian, Chen Shuna dan Gu Jinchen datang ke rumah keluarga Chen dan membawa semua orang untuk berangkat ke hotel.
Begitu Chen Shuna memasuki ruang tamu, dia langsung duduk di sebelah Kakek Chen dan bergelayutan di lengan pria tua itu. Riasan wajahnya yang ringan membuatnya terlihat lebih lembut dan sangat cantik.
"Kakek, aku sangat merindukanmu akhir-akhir ini. Apakah kakek baik-baik saja selama tinggal di Oakland?" tanya Chen Shuna.
Kakek Chen membantu menunjukkan kedekatan antara mereka, dia menampakkan sedikit senyum di wajahnya yang keriput dan berkata, "Baik. Ngomong-ngomong, mengapa kamu tidak membawa Yiyi?"
"Kita semua akan pergi keluar nanti, jika aku membawanya, aku takut akan terasa kurang nyaman karena mengganggu."
Waktu pun berlalu, seluruh anggota keluarga Chen pergi ke hotel saat malam tiba. Dengan dipandu oleh seorang pelayan, mereka semua memasuki ruang makan hotel tersebut.
Chen Shuna duduk di sebelah kanan Kakek Chen. Pria tua itu tampak tertawa riang karena dia selalu mengatakan hal-hal menarik di meja makan. Dia bercerita tentang adanya pemandangan lokal selama berada di Oakland dan semua orang mendengarkan dengan penuh khidmat.
Percakapan di atas meja makan sangat menyenangkan, namun hanya Chen Youran yang terdiam. Dia merasa dirinya tidak cocok berada di acara makan malam keluarga itu. Dia seperti orang asing yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan keluarga itu. Akhirnya, dia memutuskan undur diri dari ruang makan dengan alasan pergi ke kamar mandi.