Kulit Chen Youran terasa semakin menipis, dia telah berusaha keras untuk dapat melontarkan kata-kata seperti itu dari mulutnya. Setelah selesai berbicara, kini pipinya diliputi dengan warna merah. Di bawah cahaya lampu terang, dia terlihat sangat cantik dan menggemaskan.
Chen Youran memiliki kulit yang sangat bagus, wajahnya yang putih sangat halus, sehalus batu giok. Namun, kulit wajahnya saat ini tampak semerah kulit bayi. Wajahnya yang merah padam seolah siap meledak setiap saat. Dia terlihat sangat cantik, tetapi tidak terlihat seperti gadis centil.
Ji Jinchuan menyipitkan matanya menatap Chen Youran dari atas hingga bawah. Bibirnya yang tipis melontarkan cibiran, "Tidak semua orang yang masuk ke pintu ini dapat memilikiku."
Chen Youran merasa semakin malu saat ini. Pipinya yang seharusnya berwarna putih halus berubah menjadi semakin merah, lebih merah daripada sebelumnya. Sementara sepasang matanya yang jernih tampak sangat cerah dan bersih.
Chen Youran menggigit ringan bibirnya, kemudian memberanikan diri memeluk pinggang Ji Jinchuan. Tetapi, dia tidak berani menempelkan dadanya pada pinggang pria itu.
"Bisakah kamu memperhatikanku sejenak?"
"Kamu kekurangan uang?" Ji Jinchuan mencibir. Dia melirik lengan Chen Youran yang melingkari pinggangnya.
"Kamu sangat tampan, tidak ada ruginya jika menjadi wanitamu," ucap Chen Youran dengan menampakkan senyum di wajahnya. Matanya yang gelap memantulkan cahaya kristal.
Ji Jinchuan kembali mencibir, "Apa lagi?"
Chen Youran sedikit terkejut. Dia secara refleks menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak ada alasan lain lagi."
Ji Jinchuan telah banyak melihat wanita-wanita seperti itu. Akan tetapi, Chen Youran adalah wanita pertama yang mengutarakan tujuannya dengan lugas. Dia tidak bisa lagi menatap gadis itu.
Setelah Ji Jinchuan terdiam untuk waktu yang cukup lama dan belum sempat kembali bersuara, Chen Youran tiba-tiba mengangkat kepalanya. Tatapan matanya yang dalam tidak terbantahkan. Tatapan mata itu perlahan-lahan turun ke bawah dan jatuh ke bibir tipis pria itu.
Chen Youran berjinjit dan perlahan-lahan mendekati Ji Jinchuan. Begitu dia mencapai bibir pria itu, Ji Jinchuan langsung menarik bibirnya kembali. "Mandi dulu!" ucapnya dengan penuh emosi.
"Baiklah," jawab Chen Youran. Dia bergegas pergi ke kamar mandi, kemudian membuka katup air dan berdiri di bawah shower. Saat ini, jantungnya berdebar sangat kencang.
Tiba-tiba, Chen Youran memiliki sedikit penyesalan di hatinya. Dia berpikir tidak seharusnya dirinya bertindak begitu impulsif. Dia pun memutuskan untuk berlama-lama di kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Chen Youran mengambil jubah mandinya dan menarik napas dalam-dalam. Kemudian, dia memantapkan dirinya untuk membuka pintu kamar mandi.
Ji Jinchuan bersandar di kepala tempat tidur dan menatap seseorang yang keluar dari kamar mandi. Pipi lembut gadis yang keluar dari kamar mandi dipenuhi dengan warna merah. Jubah mandi yang sedikit terbuka menunjukkan lekukan dadanya yang halusnya dan sangat putih.
Chen Youran menarik jubah mandi yang ada di tubuhnya. Jubah mandi yang dia kenakan adalah milik Ji Jinchuan, jadi ukurannya terlalu lebar dan besar untuk tubuhnya yang kurus.
Saat ini, Chen Youran hanya mengenakan jubah mandi dan hampir telanjang. Ji Jinchuan yang melihatnya meremas jubah mandi tersebut sedikit mengernyit dan berkata, "Jika kamu menyesal, kamu bisa pergi sekarang."
Chen Youran sempat ragu selama beberapa saat. Namun, dia menggigit bibir bawahnya, lalu melangkah maju dan perlahan-lahan melepaskan jubah mandinya. Meskipun dia sangat kurus, namun perkembangan di beberapa bagian tubuhnya sangat baik. Kulitnya seputih porselen dan teksturnya sangat halus dan lembut. Di bawah cahaya lampu, tubuhnya memantulkan kilauan hangat.
Kemudian, Chen Youran membungkukkan tubuhnya dan mencium Ji Jinchuan. Tiba-tiba, pria itu sedikit memiringkan kepalanya dan berkata, "Kamu tidak punya pengalaman sebelumnya?"
Pipi Chen Youran langsung berubah menjadi merah padam. Dia seolah ingin segera menenggelamkan diri di dalam selimut. Beberapa saat kemudian, dia berbisik dengan sangat pelan, "Iya."
Ji Jinchuan melirik pipi Chen Youran yang merah padam. Ketika posisi tubuh mereka berdekatan, dia bisa melihat dengan jelas bahwa bulu mata gadis itu yang sangat panjang, padat dan hitam sedikit bergetar seolah menunjukkan kecemasan.
Ji Jinchuan bukanlah orang yang suci, jadi dia juga tidak menuntut kesucian dari fisik dan mental orang lain. Akan tetapi, ketika dia melihat ekspresi malu Chen Youran, dia sedikit terpana.
Sementara Chen Youran tampak sedikit menurunkan pandangan matanya, tetapi dia terdiam untuk waktu yang cukup lama. Dia merasa malu untuk kembali mendongakkan kepalanya. Saat dia ingin turun dari tubuh Ji Jinchuan, tiba-tiba pria itu meraih bagian belakang kepalanya, mengunci wajahnya dan membalikkan posisi badan keduanya.
Dalam sekejap, posisi keduanya berbalik. Beberapa saat kemudian, Chen Youran memanjat leher Ji Jinchuan dengan sedikit keraguan dan tampak sedikit kebingungan di matanya.
Saat ini, keduanya sudah bertukar posisi. Chen Youran menatap wajah tampan pria di atasnya. Lalu, dia merasakan napasnya tiba-tiba tercekik.