Sheng Yuchen mengerutkan kening dan mata gelap itu menatap Mu Chuqing, terdapat kemarahan yang sangat besar di dalamnya.
"Apakah kamu tidak berencana untuk memberikan aku penjelasan mengenai Chang Chu?" Suara Sheng Yuchen terdengar sangat dingin dan wajahnya tertutup embun beku. Dia memegang tangan Mu Chuqing sangat erat, hampir seperti akan mematahkannya.
Mu Chuqing tertawa mencibir, lalu dengan sekuat tenaga menghempaskan tangan Sheng Yuchen dan berbalik menatap pria itu. "Tidak ada yang perlu dijelaskan. Dia pantas mendapatkannya!" Kebencian di matanya meningkat dan sudut bibirnya tersenyum mencemooh.
Alis Sheng Yuchen bergetar beberapa kali, sosok tinggi itu bergerak untuk mengadang tubuh Mu Chuqing. Lalu, sekali lagi dia menahan lengan wanita itu. "Minta Maaf!" perintahnya dengan cahaya mata yang berkobar penuh amarah, nada suaranya kuat dan mendominasi.
Mu Chuqing yang menundukan kepala kembali menatap Sheng Yuchen. Matanya tampak merah, pelipisnya terasa bagaikan akan meledak dan dia menggertakan giginya. "Minta maaf kepalamu! Pergi! Aku pernah berkata, kalau aku tidak ingin melihatmu lagi! Menjijikan!!"
Sekali lagi Mu Chuqing menghempaskan tangan Sheng Yuchen, lalu berjalan maju dua langkah. Ekor gaunnya yang panjang menyeret di lantai, hampir saja dia jatuh di tangga. Sementara itu, mata gelap Sheng Yuchen terkejut oleh kata-kata kasarnya, tetapi ketika dia melihat mantan istrinya hampir jatuh, ada kilatan panik di matanya. Kaki panjangnya dengan cepat melangkah menuju wanita itu, sementara wanita tersebut telah menahan dirinya dengan memegang pegangan tangga.
Detik berikutnya, terlihat Mu Chuqing membungkuk, memeluk rok di kakinya dan memegangnya di tangannya. Kaki-kaki yang ramping itu terlihat jelas dan sisi kiri gaun yang memang sudah terbuka semakin terlihat ketika rok tersebut dinaikkan olehnya. Secara samar-samar dapat terlihat bagian paling lembut dari kakinya yang menjulang.
Beberapa tamu di lantai bawah sudah mulai melihat ke arah Mu Chuqing. Mungkin dari bawah, hal itu tidak terlihat baik. Menyadari hal itu, wajah Sheng Yuchen tiba-tiba menjadi suram dan kobaran api bermunculan di matanya yang gelap. Dia maju beberapa langkah, lalu tiba-tiba menarik wanita itu menaiki tangga dan mendorongnya ke dinding koridor.
Mu Chuqing dikejutkan oleh tenaga Sheng Yuchen, di depannya saat ini terdapat mata yang sangat gelap. Tetapi, napas yang dikenal olehnya itu justru membuat hatinya gemetar. Di dalam benaknya teringat hal gila yang pria itu lakukan beberapa malam yang lalu. Dia kemudian menjulurkan tangannya dan meletakkan di depan dada pria itu.
"Apa yang kamu lakukan?!" Mu Chuqing meraung dengan suara rendah, berusaha untuk menyingkirkan Sheng Yuchen. Sementara sebelah kakinya yang seksi dan mulus itu berada di atas pinggang pria itu.
Rambut Mu Chuqing yang dikepang dengan indah untuk acara malam ini sekarang menjadi berantakan. Helaian rambut yang bergelombang jatuh di kedua pipinya dan wajahnya yang tertutupi rambut justru semakin terlihat mempesona.
Sheng Yuchen menurunkan dgunya, lalu terlihat matanya yang menjadi suram. Sepasang tangan panas tiba-tiba diletakkan di atas kaki Mu Chuqing yang berada di pinggangnya, lalu dengan kuat meraihnya.
"Ah!" Rasa sakit yang tiba-tiba membuat Mu Chuqing menjerit. Tangan Sheng Yuchen yang mencengkeram kakinya bagaikan besi yang akan menghancurkan tulang pahanya. Dia mengeraskan rahangnya, kemudian meletakkan tangannya di pundak pri itu dan sekuat tenaga mendorongnya.
"Lepaskan aku! Kamu gila!"
Sheng Yuchen semakin mendekati Mu Chuqing hingga dahinya bersentuhan dengan dahi wanita itu. "Nyalimu besar sekali berani mengganggu wanitaku!"
Mu Chuqing tersenyum, lalu berkata, "Kamu kira aku adalah Mu Chuqing tiga tahun yang lalu? Aku beritahu kamu, jika dia menggangguku lagi, aku akan membalasnya! Karena dia berhutang, dia pantas menerimanya!" Matanya yang penuh dengan amarah bertemu dengan matanya dingin Sheng Yuchen, sama sekali tidak ada rasa takut.
"Bukan lagi dirimu tiga tahun yang lalu?" tanya Sheng Yuchen sambil tersenyum sinis.
Mu Chuqing tertegun sejenak, tetapi Sheng Yuchen semakin mendekatinya. Ujung bibirnya terdapat senyuman dingin, lalu memiringkan kepalanya dan menunduk. Posisinya menunjukkan dia akan mencium bibir wanita itu.