"Sayang, aku juga lapar," kata Mo Yesi dengan suara yang berubah menjadi sedikit serak. Mo Yesi menatap Qiao Mianmian dengan sangat dalam.
Qiao Mianmian dapat merasakan aura berbahaya keluar dari tubuh Mo Yesi. "Aku sungguh sangat lapar, perutku sangat-sangat lapar, bolehkah kita memasak dulu?"
Qiao Mianmian berpikir untuk membujuk Mo Yesi dengan trik ini, tapi Qiao Mianmian tidak menyangka, betapa gilanya Mo Yesi setiap kali Qiao Mianmian memanggil Mo Yesi dengan sebutan 'suami'.
Tatapan mata pria itu menjadi bergairah, napasnya yang diembuskan juga berubah panas, bahkan dada tempat Qiao Mianmian bersandar juga terasa sedikit panas. Tangan Mo Yesi yang melingkar di pinggang Qiao Mianmian memancarkan panas seperti besi solder.