Sorot mata dingin Mo Yesi berangsur-angsur menghangat. Setelah terdiam selama beberapa detik, ia mengangguk. "Baiklah."
Qiao Mianmian akhirnya menghela napas lega. Ia melepaskan tangan Mo Yesi, lalu mengganti dengan menggenggam tangan Mo Yesi. "Kalau begitu, ayo kita pergi."
Su Ze masih berbaring di lantai, tidak bergerak sama sekali, seperti sedang pingsan.
Tapi saat Qiao Mianmian menggenggam tangan Mo Yesi lalu berbalik badan dan pergi, tubuh Su Ze baru bergerak. Sudut bibir Su Ze juga ikut bergerak-gerak dan mengeluarkan suara yang lemah, "Mianmian, jangan pergi."
Emosi yang baru saja ditekan oleh Mo Yesi meningkat lagi. Mo Yesi menggenggam tangan Qiao Mianmian dengan sangat erat, berbalik badan dengan jejak senyuman dingin di sudut bibirnya. "Su Ze, jika kau sungguh ingin mati, aku akan menghabisimu sekarang."
"Mo Yesi, ayo kita pergi," pinta Qiao Mianmian.