*
Wei Zheng segera berbalik badan dan pergi.
Saat Shen Rou dan Mo Yesi ditinggalkan berdua di ruangan yang sama, Shen Rou bisa untuk menahan agar tidak membuat masalah. Ia duduk dan menunggu sebentar. Setelah menunggu hampir lebih dari sepuluh menit, ia melihat Mo Yesi masih menatap layar komputer, bahkan tidak meliriknya sedikit pun, seperti tidak menyadari keberadaannya. Ia sedikit tidak tahan.
"A Si."
Ia memanggil dengan lembut, matanya memancarkan sedikit kesedihan dan menatap Mo Yesi. "Apakah kau sangat sibuk? Apakah kau sibuk bahkan hingga tidak punya waktu berbicara beberapa kalimat denganku? Mengapa kau tidak mempedulikan aku, kesalahan apa yang aku lakukan, apakah aku membuatmu marah?"
Mo Yesi seperti baru tahu di dalam ruangan masih ada satu orang lain. Ia akhirnya mengalihkan pandangannya dari layar komputer, mengangkat kepala dan menatap Shen Rou. Tatapan matanya sangat acuh dan juga sangat dingin.
