"Aku suka." Qiao Mianmian melirik kembali telepon yang belum di tutup, ia tiba-tiba merasa Shen Rou sangat menyedihkan. Apakah dia masih akan bersikap keras kepala hingga akhir? Dia masih tidak menutup teleponnya? Bagiamanapun jika itu dirinya, jika mendengar orang yang ia suka begitu intim dengan wanita lain, ia pasti tidak akan tahan.
"Suamiku, Nona Shen masih belum menutup teleponnya." Qiao Mianmian mengingatkan dengan baik hati, "Bukankah kau seharusnya bertanya pada Nona Shen ada urusan apa mencarimu? Aku rasa dia sampai meneleponmu di tengah malam, seharusnya ada suatu hal yang sangat penting."
Mo Yesi seperti baru ingat bahwa ia masih harus mengangkat telepon. Ia menatap Qiao Mianmian dengan dahi sedikit mengernyit. Ia tidak menurunkan volume bicaranya dan bertanya dengan normal, "Apakah kau tidak keberatan?"