Pria yang terus menatapnya itu buru-buru mengulurkan tangan. Saat Qiao Mianmian hampir jatuh ke lantai, lengan Mo Yesi yang berisi langsung melingkari pinggangnya dan menangkapnya kembali dengan aman.
Qiao Mianmian jatuh ke pelukan Mo Yesi. Kedua tangannya secara naluriah ingin meraih sesuatu. Tapi begitu ia menyentuh otot dada yang terus menguasai pikirannya, tubuh pria itu terasa semakin panas. Yang Qiao Mianmian sentuh di telapak tangannya adalah kulit yang panas seperti dipanggang api.
Ketika Qiao Mianmian menekan tangannya, dengusan rendah terdengar di atas kepalanya. Sementara lengan yang melingkar di pinggangnya juga tiba-tiba menegang. Napas pria itu mulai berubah menjadi tengengah-engah.