"Benarkah?" Shen Rou mencibir lagi.
Bartender itu mengangguk, seolah takut Shen Rou tidak akan memercayainya. Kemudian dia cepat-cepat berkata, "Benar, Nona Shen paling cantik di antara semua wanita yang pernah aku lihat."
Mendengar kata 'paling cantik' membuat ekspresi di wajah Shen Rou tiba-tiba berubah. Ia mengambil satu gelas cocktail lainnya di atas meja dan minum dalam satu tegukkan.
"Kalau begitu, apakah kau menyukaiku?" Selesai menghabiskan segelas cocktail tersebut, Shen Rou tiba-tiba tersenyum dengan centil lagi. Ia mengulurkan tangan dan meremas wajah bartender itu.
"Nona Shen, kau ..." Bartender itu menatapnya tanpa bisa berkata-kata. Bartender yang masih muda itu tidak bisa menolak sosok Shen Rou yang putih, cantik, dan kaya raya itu. Dengan senang hati ia menganggap Shen Rou menyukainya, lalu wajahnya menunjukan kegembiraan yang tak terlukiskan.