Pria itu mengenakan celana hitam dan mantel hitam panjang di bagian luar. Syal abu-abu di sekitar lehernya adalah yang dibeli Qiao Mianmian untuknya di pusat perbelanjaan sebelumnya.
Malam itu gelap.
Ia berdiri di bawah lampu jalan, dan cahaya terang memproyeksikan sosoknya yang tinggi dan tegap, seolah memancarkan cahaya dangkal di sekitarnya.
Dia tampak bersinar di tengah kerumunan.
Qiao Mianmian melihat ada senter pemanas listrik merah di tangannya.
Kompor tangan hangat itu tentu saja tidak dipegang oleh Mo Yesi karena takut dingin.
Itu dia yang menyiapkan untuknya.
Saat Qiao Mianmian melihat tungku tangan hangat itu, sudut bibirnya terangkat. Hatinya terasa begitu manis seperti sedang makan permen.
Ia berjalan cepat menuju Mo Yesi.