Mata Mo Yesi dalam dan hitam pekat terfokus pada gadis cantik dan lembut di pelukannya. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengulurkan tangannya, lalu perlahan meremas pipi Qiao Mianmian yang putih dan lembut. Wajah gadis itu putih dan lembut. Saat Mo Yesi menyentuhnya, rasanya sama lembutnya seperti menyentuh telur.
Tanpa sadar, mata Mo Yesi melembut saat melihat Qiao Mianmian meringkuk di pelukannya seperti anak kucing yang kecil. Garis wajah Mo Yesi yang dingin juga berubah menjadi jauh lebih lembut. Ketika Nyonya Mo selesai berbicara, Mo Yesi mengerutkan sudut bibirnya dengan lembut dan berkata, "Jangan khawatir, Nyonya Mo. Di sisa hidupmu, kau pasti dapat melihatnya."
"Apa katamu?" tanya Nyonya Mo. Nada bicaranya mendadak berubah, "Apakah ada sesuatu yang terjadi padamu?"