Yang lebih mengejutkan adalah Presiden Mo benar-benar tersenyum.
Para eksekutif perusahaan kebingungan. Presiden Mo bukan sedang tersenyum kepada mereka, kan? Jadi, apakah Presiden Mo sedang tersenyum kepada orang lain? Melihat tatapan Presiden Mo, sepertinya sedang melihat seseorang.
Saat para eksekutif perusahaan sedang menebak siapa orang yang bisa melelehkan gunung es Presiden Mo, mereka tiba-tiba mendengar Presiden Mo berbicara dengan nada bicara yang sangat penuh dengan kasih sayang, "Sayangku, aku sedang rapat, tunggu aku sebentar. Paling lama sepuluh menit."
Begitu panggilan 'Sayangku' ini terdengar, para eksekutif perusahaan menjadi lebih terkejut.