Nyonya Mo dengan terampil mengeluarkan kertas cek dari dalam tasnya dan meletakkannya di hadapan Jiang Luoli.
Tangan Jiang Luoli yang sedang memegang cangkir teh gemetar. Jiang Luoli menggertakkan giginya, dan menghabiskan banyak upaya untuk menekan amarah yang sudah naik sampai ke atas kepalanya.
Jiang Luoli mengangkat kepalanya dan menatap Nyonya Mo dengan penuh amarah.
Nyonya Mo berhadapan dengan sorot mata Jiang Luoli yang penuh amarah, lalu menautkan sudut bibirnya, masih dalam postur seorang wanita yang anggun dan sopan, dan berkata perlahan, "Nona Jiang sebaiknya melihat cek ini dulu. Sejauh yang aku tahu, keluarga Nona Jiang sama sekali tidak kaya. Kau sendiri juga tidak memiliki banyak uang, kau masih muda, dan masih akan banyak menggunakan uang untuk berbagai hal.