"Aku akan memberitahu paman kedua permintaan Qiao Chen, agar paman kedua mengatur untuk bertemu. Sebenarnya, paman kedua juga sangat ingin bertemu dengan Qiao Chen. Mengenai hal ini, biarkan mereka, ayah dan putranya memikirkannya bersama."
"Mo Yesi, bisakan kau membantuku?"
"Sayang, mengapa kau begitu sungkan kepadaku?" Mo Yesi mengerutkan kening seperti tidak puas. "Bantuan apa yang kau inginkan dariku?"
"Kalau begitu baiklah." Qiao Mianmian tersenyum, mengangkat wajah kecilnya untuk menatap Mo Yesi. "Gantikan aku melakukan satu hal, ya."
Pria itu tampaknya sedikit puas. Mo Yesi mengangguk dan berkata, "Katakanlah."
"Bisakah kau mengatur beberapa orang untuk melindungi Chenchen?" Qiao Mianmian masih belum merasa tenang. "Aku takut nyonya kedua akan berbuat sesuatu beberapa hari kedepan."