Chereads / Cinta Abu-Abu / Chapter 2 - Memalukan

Chapter 2 - Memalukan

Kenyataan bahwa Gu Yu tidak mau menikahi Xu Weilai setelah tidur dengannya adalah hal yang pahit untuk diterima gadis ini. Pernyataan tersebut harus disampaikan oleh asisten Gu Yu melalui telepon.

Setelah menutup telepon, Xu Weilai merasa bingung dan duduk di sofa. Wajahnya memucat seakan tanpa harapan.

Ayah Xu Weilai yang melihat anaknya seperti itu langsung mendekat dan bertanya, "Weilai, Gu Yu yang meneleponmu? Dia bilang apa? Mau menyiapkan pernikahan, bukan?"

Di sebelahnya juga ada ibu Xu Weilai, perempuan paruh baya ini menatap putrinya dengan penuh harap dan menunggu jawaban dari putrinya. 

'Mempersiapkan pernikahan?' Xu Weilai seketika tersentak dengan dua kata itu, hatinya seketika bergetar seakan tertekan oleh kenyataan pahit ini. Ia hanya bisa memandang kedua orangtuanya sambil menggigit bibir.

Selain itu, sejak kejadian malam waktu itu, ada orang yang menyebarkan berita bahwa Xu Weilai telah bercinta bersama Gu Yu pada suatu malam. Seakan dalam sekali kedipan saja, berita itu langsung tersebar ke banyak orang.

Anehnya, orang tua Xu Weilai merasa sangat gembira mendengar berita itu. Sebab, selama ini Gu Yu telah memperlakukan Xu Weilai dengan sangat dingin. Sempat tersebar rumor bahwa perjodohan ini akan gagal. Tetapi dengan adanya berita itu, orang tua Xu Weilai tidak menyangka bahwa putrinya telah menjalin hubungan baik dengan Gu Yu.

Kalau mereka menjalin hubungan yang intim artinya Gu Yu seharusnya bersedia menikahi putri mereka!

Namun, saat Xu Weilai melihat wajah kedua orang tuanya yang tampak senang, kata-kata yang ingin diucapkannya terasa tersendat di tenggorokan. Meskipun dia telah membuka mulutnya, namun tidak ada kata yang mampu dilontarkan kepada kedua orang tuanya ini.

Xu Weilai pun hanya terdiam dalam waktu yang cukup lama, dari ekspresi wajahnya seperti ada beban yang sangat berat. Karena menyadari ada perubahan dengan sikap putrinya, orang tua Xu Weilai yang sebelumnya tersenyum seketika ekspresinya berubah menjadi datar. Kemudian mereka pun bertanya "Weilai, ada masalah apa? Gu Yu bilang apa?"

Mata Xu Weilai tidak berani memandang kedua orang tuanya. Ia tahu, bahwa kedua orang tuanya sangat mengharapkan dirinya segera bersatu dengan Gu Yu dan segera menjadi Nyonya keluarga Gu!

Xu Weilai masih menundukkan kepalanya, memandang kuku-kuku yang putih. Beberapa menit kemudian, dengan berat hati ia menyampaikan kepada orang tuanya, "Gu Yu bilang, dia mau membatalkan pertunangan..."

Xu Weilai berbicara dengan suara yang lemah. Sebaliknya, ayahnya yang mendengar hal itu, hanya meresponnya diam. Sebaliknya, ibunya justru terkejut tidak percaya.

Selang beberapa lama, ibu Xu Weilai berusaha menenangkan pikirannya. Ia pun merasa terkejut, kemudian kembali bertanya kepada putrinya, "Maksudmu, setelah kamu dan Gu Yu berhubungan intim, dia tidak mau bertanggung-jawab? Dia juga membatalkan pertunangan ini?"

Ayah Xu Weilai hanya mengerutkan alis. Tapi, karena ia orang yang berpengalaman dalam bidang pemasaran, ia pun merenung sejenak kemudian bertanya, "Weilai, ada masalah apa antara kau dan Gu Yu?"

Meski ditanya seperti ini, Xu Weilai sebenarnya sudah tidak ingin berpikir keras mengenai masalah ini. Namun, pada akhirnya ia juga tidak paham penyebab setelah hubungan mereka hangat dan sampai tidur bersama, Gu Yu tiba-tiba berubah menjadi dingin seperti ini.

Melihat pandangan Xu Weilai yang bingung, ibu Xu Weilai memotong pembicaraan, "Bagaimana kalau kamu telepon dia dan membicarakan hal ini lagi dengannya?"

"Tidak bisa!" Xu Weilai juga berpikir untuk tidak menolaknya, "Orang yang baru saja menghubungiku adalah asistennya. Itu menandakan bahwa dia sudah tidak ingin lagi berhubungan apapun denganku. Kalau aku menghubunginya lagi, sama saja kita seperti menghina keluarga kita sendiri."

Sama seperti malam itu, Xu Weilai sudah memberanikan diri untuk meminta pertanggung jawaban dari Gu Yu. Namun, ia malah mendapat jawaban yang menyakitkan dari Gu Yu. Sampai sekarang, ia masih merasa sangat sakit hati. Seperti ada jarum yang menusuk jantungnya. 

Xu Weilai jelas tidak bisa menghadapi sikap Gu Yu yang seperti itu. Lelaki semacam itu, selalu ingin berada di atas dan memandang rendah siapapun dibawahnya. Apapun yang ia pilih, tidak akan ada yang bisa merubah pilihannya. 

Pilihannya untuk tidak menikahi Xu Weilai, bahkan jika Xu Weilai merendahkan diri sekalipun, Gu Yu hanya akan memandangnya rendah.

"Kalau begitu, apakah kita akan membiarkan pertunangan ini dibatalkan seperti ini? Lalu siapa nanti yang akan menikahimu dengan tersebarnya kabar ini? Martabat keluarga Xu kita akan hilang karenamu!"

Masalah perjodohan Xu Weilai dengan Gu Yu sudah tersebar ke semua orang. Jika kabar batalnya pertunangan ini juga tersebar, bisa dibayangkan betapa malunya Xu Weilai, terutama keluarga Xu. Bisa-bisa kegagalan ini dijadikan bahan lelucon bagi semua orang.

Mendengar kata-kata ibu Xu Weilai yang terkesan menyalahkan, ayah Xu Weilai hanya terdiam seribu bahasa.

Entah sudah berapa lama terdiam, ayah Xu Weilai kemudian menatap mata putrinya sembari berkata dengan tegas, "Untuk sementara waktu, pergilah ke luar negeri dulu. Tunggu sampai masalah ini selesai dibicarakan, kamu baru boleh pulang."

Meskipun terdengar sederhana, namun perintah itu mau tidak mau harus dilakukan oleh Xu Weilai.