Xu Weilai dan Xiao Chun saling memandang.
Keadaan ini sangat tepat. Xu Shuai sudah sembilan puluh persen dalam keadaan mabuk. Walau demikian, ia masih bisa setengah sadar dan masih bisa bicara. Di saat seperti ini, pikirannya akan menjadi lebih longgar dan tidak akan berdaya untuk menolak setiap pertanyaan yang diajukan padanya.
Pada dasarnya... Xu Shuai akan menjawab pertanyaan apapun yang diberikan padanya.
Xu Weilai tahu bahwa dirinya tidak boleh terlalu terburu-buru. Ia harus bertanya selangkah demi selangkah. Jika tidak, Xu Shuai yang mabuk ini akan kesulitan berpikir dan akhirnya tidak bisa diinterogasi.
Xu Weilai menelan ludah. Mata gelapnya mulai melirik ke arah lain sambil menyiapkan pertanyaan yang dapat merangsang ingatan Xu Shuai. Setelah mempertimbangkan beberapa pertanyaan, Xu Weilai berbicara dengannya lagi.
"Apa kau tahu siapa Xiao Chun?"