***
Karang mengetuk pintu rumah Mona, ia merasakan sekujur tubuhnya seakan demam tinggi karena harus menghadapi malam ini. Karang tak memiliki bukti selain CD rekaman CCTV tepat hari H peristiwa itu berlangsung, ia sangat berharap kalau Pelita akan percayai hal yang belum menemui jawaban itu dan membuat hubungan mereka jadi lebih baik.
Karang menunggu dengan sabar hingga daun pintu bergerak turun dan akhirnya terbuka, Karang tersenyum mendapati kalau sang istri yang kini menyambut kehadirannya. Karang maju selangkah hendak memeluk Pelita, tapi wanita itu mencegah dengan mengarahkan tangan kanan pada dada Karang, artinya ia tak ingin didekati.
Karang menghela napas pasrah, ia mengalah dan coba memahami kondisi Pelita apalagi mood wanita hamil memang suka berubah-ubah.
"Ta, aku—"