Sudah pukul sepuluh pagi, tapi Karang begitu malas untuk beranjak dan ogah-ogahan, padahal ia harus bekerja. Hari ini hari terakhir kesempatan yang diberikan Pelita agar Karang bisa buktikan perihal foto mengerikan itu, tapi sedikit pun Karang belum menemukan bukti apa pun, ia harus bagaimana lagi? Situasi seperti tak berpihak padanya.
Karang beranjak, kapan senyum Pelita yang pertama kali ia lihat kala bangun pagi itu akan tampak di depannya lagi? Karang menatap segala penjuru kamarnya, ia merasa begitu banyak bayangan Pelita berkeliaran di sekitar kamar—entah itu sedang duduk di depan meja rias, memilih pakaian Karang di lemari atau sekadar mondar-mandir masuk kamar mandi. Semua hal sederhana itu membuat Karang frutrasi karena menjadi sesuatu yang baginya sulit didapatkan.