***
Kini, Pelita menatap nanar keduanya.
Karang pun tak bisa berkata-kata, sedangkan Emma dengan tidak tahu malunya masih menggelayut manja seraya memamerkan senyum pada istri Karang. Tote bag berisi makanan di tangan kanan Pelita langsung ia banting ke selasar.
"Ta—"
"Jadi, kamu nyuruh aku ke sini karena harus lihat ini, keterlaluan kamu!" geram Pelita lantas memutar tubuh dan melenggang pergi membawa serta amarahnya.
"PELITA!!!" Karang menepis kasar tangan Emma hingga benar-benar terlepas, ia mengejar istrinya. Kejadian itu disaksikan banyak orang termasuk Bimo yang melangkah membawa dua cangkir kopi menatap sepasang suami istri itu dengan bingung, sedangkan Flara yang sibuk dengan kostum para model di tangannya langsung menghampiri Emma, dia ikut geram dengan gadis itu.
"Niat kamu itu apa?" tanya Flara to the point, matanya menunjukan amarah.
"Ak-aku cuma mau ajak Kak Karang makan siang aja, terus cewek tadi datang marah-marah," sahut Emma dengan mimik polos tanpa dosa.
