Langkah kaki Dave terhenti dan tak bergerak di tempatnya. Perlahan Dave berbalik menatap Deniz dengan tatapan tak berkedip dan perasaan tak percaya.
"Apa yang kamu katakan??!!" tanya Dave mendekati Deniz dengan tatapan penuh.
"Vina menderita tumor otak. Masih stadiun dua tapi dia harus tetap menjalani terapi dan operasi. Tapi Vina tidak mau operasi, dia takut mati dan tidak bisa melihatmu lagi." ucap Deniz dengan wajah serius.
"Aku tidak percaya!! kamu pasti bercanda dan mengerjaiku. Apa kamu bekerjasama dengan Vina melakukan hal yang tidak lucu ini?!!" ucap Dave dengan suara parau seolah-olah dunia telah runtuh di hadapannya.
"Aku tidak sedang bercanda Dave, aku dan Vina juga baru mengetahuinya saat dia tiba di kota ini dan pingsan." ucap Deniz dengan suara pelan.
