Chapter 14 - BARA VS DEALOVA (2)

"Aaauuuhhhhh Nona Nita!!!" apa yang kamu lakukan??? kamu ingin membunuhku lagi?" tanya Bara sambil mengusap betisnya yang memerah karena di pijat sangat keras oleh Dealova.

"Maaf Tuan Bara, tidak sengaja." sahut Dealova dengan hati tertawa senang.

"Sudah hentikan, daripada kakiku patah." ucap Bara dengan wajah kesal.

"Tanteeeee." terdengar suara Chelo dari luar pintu memanggil Dealova.

Dealova tersenyum dalam hati saat Chelo sudah datang mencarinya.

Sebentar lagi dia akan terbebas dari kamar Bara yang membuat hatinya selalu terbakar.

"Tuan Bara, sepertinya Chelo mencari saya, sebaiknya saya kembali untuk menjaga Chelo." ucap Dealova seraya beranjak dari tempatnya.

"Kamu tidak akan kemana-mana, Chelo bisa di sini, jadi kamu bisa jaga aku dan Chelo." ucap Bara dengan santai.

Kedua tangan Dealova terkepal mendengar ucapan Bara. Jadi Chelo di sini dan dia harus menjaga keduanya.

Dengan hati kesal, Dealova membuka pintu dan melihat wajah Chelo yang polos sedang menatapnya.

"Tante kok ada di kamar Papi?" tanya Chelo dengan polosnya.

"Ohh, kaki Papi lagi sakit sayang, jadi Tante harus memijatnya tadi." jawab Dealova dengan jujur.

"Ya Tante, kaki Papi memang sering sakit, dulu kaki papi kan pernah patah dan tidak bisa jalan lama sekali." ucap Chelo dengan bahasa lucunya.

"Jadi Tuan Bara berteriak kesakitan tadi, memang benar-benar merasakan kesakitan karena pijatanku memang terlalu keras." ucap Dealova dalam hati.

Dealova melirik ke arah Bara yang melihatnya dengan tenang, tanpa ada kemarahan.

"My Son, kemarilah peluk Papi." panggil Bara dengan sebuah senyuman di wajahnya.

Chelo berlari dan memeluk Bara, dan mengecup kedua pipi Bara.

Bara terharu melihat Chelo yang sudah menuruti perintah Dealova untuk mencium saat datang atau mau pergi.

"Papi, kata Tante kaki papi sakit ya? jangan sakit lagi ya papi?" ucap Chelo kembali mengecup kedua pipi Bara.

Bara tersenyum sangat bahagia, Chelo tidak mewarisi sifat Georgina yang sombong dan tidak punya belas kasih.

"Good Son, Papi sangat menyayangimu." ucap Bara sambil mengangkat tubuh Chelo dan menaikkannya di atas ranjang.

Dealova yang melihat kedekatan antara Chelo dan Bara dalam hatinya ikut terharu.

Dan perasaannya kembali merasa bersalah karena menyakiti kaki Bara dengan sengaja.

"Tuan Bara, maafkan saya karena telah membuat kaki Tuan kesakitan." ucap Dealova dengan tulus.

"Tidak apa-apa, kamu kan tidak tahu." ucap Bara dengan tersenyum.

"Papi, kita main game lagi tidak?" tanya Chelo sambil memeluk Bara.

"Apa Chelo mau bermain sama Tante Nita?" tanya Bara sambil melirik Dealova yang masih berdiri di sampingnya.

"Mauuu, aku akan melawan Papi di bantu Tante Nita, Tante Nita? mau kan bantu aku melawan Papi?" tanya Chelo pada Dealova dengan tatapan memohon.

Dealova tersenyum dan mengangguk kecil.

Dengan gembira Chelo menarik tangan Bara dan membawanya duduk di depan televisi untuk bermain game bersama Dealova.

"Tante sini, duduk dekat papi." ucap Chelo memanggil Dealova yang masih berdiri terpaku.

Dengan perasaan canggung, akhirnya Dealova duduk di samping Bara dengan Chelo yang duduk di pangkuannya.

Seperti keluarga yang bahagia Dealova, Bara dan Chelo bermain game dengan serunya.

Tanpa Bara sadari ada sepasang mata milik Georgina yang sedang mengawasi dan memotret kebahagiaan di wajah Bara dan Chelo yang sesekali tertawa bersama dengan Dealova.

Georgina tersenyum sinis.

"Lihat saja Bara, sebentar lagi reputasimu akan hancur, dan aku akan segera menuntut cerai darimu." ucap Georgina dalam hati sambil berlalu dari tempatnya berdiri.

"Papi, aku capek main game, kita lihat film Hulk ya papi?" pinta Chelo yang benar-benar sangat cerdas.

"Baiklah." jawab Bara menghentikan permainannya, kemudian menggantinya dengan menonton film Hulk kesukaan Chelo.

Dealova yang memangku Chelo pahanya sedikit capek dan berniat menyelonjorkan kakinya.

Sambil menonton film, Chelo berbaring dengan berbantal paha Dealova, sedangkan Bara bersandar pada sofa di samping Dealova.

Tanpa terasa malam sudah larut, Chelo terlebih dulu tertidur di pangkuan paha Dealova, sedangkan Bara yang juga tertidur tanpa sadar kepalanya bersandar di pundak Dealova.

Sedangkan Dealova sendiri tertidur dengan kepalanya bersandar di sofa.

Georgina yang selalu mengawasi Dealova dan Bara beberapa kali mendapatkan foto yang benar-benar sangat menguntungkannya.

***

Matahari pagi bersinar menerobos masuk melewati dari celah-celah jendela kamar Bara.

Dealova terbangun dan terkejut, melihat Bara yang tengah tertidur dengan bersandar di pundaknya. Sedangkan Chelo tertidur pulas di pahanya.

Dealova melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul enam pagi, jika Chelo tidak di bangunkan maka Chelo pasti terlambat ke sekolah.

"Tuan Bara, bangun." panggil Dealova sambil menepuk pundak Bara.

Perlahan Bara bangun dari tidurnya, sambil mengusap matanya yang masih mengantuk.

"Sudah jam berapa?" tanya Bara sedikit malu saat sadar sudah tertidur di pundak Dealova.

"Jam enam pagi Tuan, tolong bisa Tuan bangunkan Chelo, saya harus menyiapkan bekal dan seragam Chelo." jawab Dealova seraya bangun dari duduknya.

"Hm, tolong sekalian buatkan aku teh hangat." ucap Bara sambil membangunkan Chelo.

Dealova mengangguk, kemudian berjalan keluar kamar menuju ke kamar Chelo dan menyiapkan segala sesuatunya.

Tidak berapa lama, Chelo masuk ke dalam kamarnya dengan keadaan sudah mandi harum wangi.

"Chelo sudah mandi?" tanya Dealova dengan heran.

"Sudah Tante, mandi bersama papi." Jawab Chelo dengan jujur.

"Anak pintar, ayo sini...Tante bantu memakai seragam." ucap Dealova dengan baju seragam di tangannya.

Setelah Chelo sudah rapi dengan seragamnya. Dealova membawa Chelo ke ruang makan di mana Bara dan Georgina sudah di menunggunya.

Tanpa ada pembicaraan, Bara menghabiskan sarapan paginya dan meminum habis teh panas yang sudah di buatkan Dealova untuknya.

"Kita berangkat sekarang Chelo." ucap Bara sambil menggandeng tangan Chelo.

"Aku ikut Bara." ucap Georgina tiba-tiba sebelum Dealova bangun dari duduknya.

Bara menghentikan langkahnya dan menatap tajam ke mata Georgina.

"Tidak biasanya kamu ikut mengantar Chelo?" tanya Bara tanpa ada ekspresi.

"Aku hanya menjalankan tugasku sebagai seorang ibu yang baik saja." jawab Georgina dengan maksud tersembunyi.

"Nona Nita, kamu harus tetap ikut." ucap Bara tanpa ada yang bisa membantahnya.

Georgina melihat Dealova dengan tatapan jijik dan sangat menghina.

"Hai kamu!!! kamu duduk belakang sama Chelo." perintah Georgina dengan seenaknya.

Dealova hanya bisa terdiam dengan perintah Georgina yang seenaknya sendiri.

Setelah sampai di sekolah dan mengantar Chelo ke dalam kelasnya, Dealova meminta izin pada Bara untuk langsung pulang ke rumah untuk melihat Neneknya yang lagi sakit .

Dengan bersenandung kecil, Dealova masuk ke dalam rumahnya, di mana dia sudah berjanji pada Johan untuk datang lebih awal.

Sampai di depan kamarnya, Dealova membuka pintu kamarnya dengan sangat pelan karena Dealova sangat yakin jika Johan sedang tidur di kamarnya.

Dan Dealova sedikit terkejut saat melihat Johan tidur di ranjangnya dengan memeluk baju tidurnya.