Up : Rabu, 06/01/2021 - 05.46 WIB
_____________________________________
" Biarkan aku membersihkan tubuhku dulu!" jawab Wina lalu berlalu masuk ke dalam kamar mandi. Tidak berapa lama, Wina telah keluar dengan lingerie yang sangat menggoda Revan.
" Kamu sangat seksi, sayang!" puji Revan. Wina semakin yakin jika Revan telah jatuh ke dalam pesonanya. Walau belum ada kata cinta yang terlontar dari bibir pemuda itu.
" Come to me, baby!" pinta Revan yang sangat suka dengan sikap Wina yang menurutnya seksi. Wina melangkah dengan pelan menuju ke atas ranjang, kemudian dia merangkak ke atas tubuh Revan dan bermain woman on top. Bener nggak itu istilahnya...hehehe
Andra menggoyang jarinya di dalam liang Kristin, sekretaris Perusahaan Wall. Sementara satu lagi meremas-remas dada wanita itu.
" Ohhh, Ndra! Yesss!" racau Kristin di atas ranjang dengan tubuh toplesnya.
" Gue mau keluar, Ndra!" ucap Kristin. Andra semakin mempercepat gerakannya dan membuat tubuh Kristin menegang dan berteriak.
" Aaaaaaaaaa!" tubuh itu akhirnya lemas karena pelepasannya.
Kristin adalah kunci kesuksesan perusahaan Wall, perusahaan yang bergerak di bidang alat-alat berat yang menguasai dunia dan Andra sangat sulit bekerja sama dengan mereka karena permusuhan yang terjadi antara kakeknya dahulu. Karena itu Andra merayu Kristin yang notabene adalah sekretaris dan cucu dari direktur Utama perusahaan itu. Dan Andra telah mendapatkan semua yang dia mau hanya dengan menjanjikan pernikahan pada Kristin dan gadis itu dengan sukarela menyerahkan tubuhnya pada Andra.
" I want you, baby!" ucap Kristin pada Andra yang duduk di sofa sambil meminum winenya.
" Rileks darling!" jawab Andra. Andra menuangkan wine pada gelas Kristin.
" Come baby! Drink!" ucap Andra. Kristin bangun dan mendekati Andra, dia duduk di pangkuan Andra dan meminum winenya. Kristin merasakan tubuhnya panas beberapa saat kemudian dan sangat menginginkan Andra.
" Touch me! I am hot!" kata Kristin.
" Mikeeee!" teriak Andra. Seorang pria yang dari tadi menunggu di ruang tamu apartement Kristin masuk dengan tubuh yang telah toples.
" Lakukan!" kata Andra.
" Let's make love, baby!" kata Mike mengangkat tubuh Kristin dan membawanya ke ranjang.
" No! Don't!" ucap Kristin, tapi tubuhnya berkata lain akibat wine yang diminumnya. Mike menikmati seluruh tubuh Kristin dengan penuh kelembutan. Mike adalah pria yang sangat mencintai Kristin tapi di tolak mentah-mentah oleh keluarga Kristin karena Mike hanya seorang pegawai rendahan dan Kristin tidak berani melawan. Andra beranjak dari sofa dan membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi. Andra melakukan panggilan pada Boris.
(" Ya, Bos!" jawab Boris)
" Bring me a whore! Middle Night!" kata Andra lalu menutup panggilannya dan memakai pakaiannya.
" Apa?" tanya Anzel.
" Biasa! Kalo sabtu gini!" kata Boris.
" Gimana kabar Nona Reva, ya?' tanya Anzel. Boris hanya mengangkat kedua bahunya. Lalu mereka menghubungi seseorang agar mengirim seorang pelacur ke apartement Andra. Andra keluar dari apartement Kristin dan langsung kembali ke apartementnya. Semenjak terakhir kali bertemu dengan Reva, Andra menghalalkan segala cara untuk mencapai ambisinya, tidak perduli itu menghancurkan sebuah keluarga.
Ini semua gara-gara kamu, Reva! Argghhhh! batin Andra membanting gelasnya yang berisi wine ke tembok ruang kerjanya. Jika saja kamu tidak selingkuh, kita sudah bahagia 4 bulan yang lalu. Andra mengepalkan tangannya, dia melihat foto yang ada di ponselnya. Terlihat Reva yang sedang tersenyum sambil menggigit jari telunjuknya. Cantik sekali! Kenapa kamu tega mengkhianati aku? batin Revan memejamkan kedua matanya. Bayangan video itu masih membuat Revan marah dan membenci Reva.
" Dasar jalangggg!" teriak Andra lalu membanting ponselnya ke dinding hingga pecah. Andra menghabiskan winenya dan membuka lagi saat sebuah ketukan terdengar di telinganya.
" Bos! Dia sudah datang!" kata Boris. Andra membawa gelas dan sebotol wine itu keluar dari ruang kerjanya dan masuk ke dalam kamarnya. Dilihatnya seorang wanita yang hanya memakai sepatu dan dasi kupu berbaring di atas ranjangnya.
" Please me!" ucap Andra pada pelacur itu.
Reva bangun dari tidurnya karena bermimpi buruk lagi, tapi kali ini dia bisa mengatasinya. Dia bangun dan meminum segelas air yang telah diambilnya tadi dari dapur. Dia berjalan ke balkon kamarnya. I miss you so much, Andy! batin Reva meneteskan airmata. I am carrying your baby! Will you accept it? batin Reva mengelus perutnya yang sedikit membesar karena usia kandungannya yang menginjak bulan ke 4.
" Mommy will love you, baby! I promise that you won't fill lonely in this world!" ucap Reva sambil mengelus perutnya. Waktu sudah menunjukkan angka 4 pagi, Reva melihat Bayu yang berjalan memasuki gudang penyimpanan. Tidak lama kemudian suara mesin traktor sudah berbunyi membuat berisik suasana hening pagi itu. Bayu keluar dari gudang tersebut dengan sebuah traktor dan pergi menuju perkebunan. Lo sangat baik, Bay! Gue nggak pantes buat lo! batin Reva.
Flashback On
" Kenapa kalian nggak nikah saja?" celetuk Laras saat makan siang beberapa hari yang lalu. Dan Bayu yang sedang makan jadi tersedak mendengar ucapan adiknya yang bawel itu.
" Uhuk! Uhuk!"
" Lo nggak pa-pa, Bay!?" tanya Reva sambil memberikan segelas air pada Bayu.
" Larassss!" tegur Ferdi.
" Tuh! Kak Reva perhatian'kan!" kata Laras lagi.
" Laras!" bentak Ferdi sambil membesarkan matanya.
" Kalo Kak Reva mau sama Mas Bayu, apa salahnya, ma?" ucap Laras lagi.
" Ini anak kecil! Mulutnya nggak bisa direm apa, ya!" kata Saras.
" Laras sudah SMA, ma! Masak masih kecil aja!" protes Laras cemberut.
" Reva mau nggak sama Bayu?" tanya Tata membuat seluruh orang menatapnya kaget.
" Ma!" kata Reva sedikit kesal.
" Sudahlah! Reva disini'kan niatnya ingin menenangkan diri! Bukan menikah!" kata Bayu dengan suara yang terdengar sedih di telinga Reva.
Flashback Off
Sejak perbincangan itu, sikap Bayu pada Reva berubah, seakan Bayu menjaga jarak dengannya dan Reva hanya bisa menebak alasan kenapa dia berbuat seperti itu. Reva menghela nafas panjang, lalu dia masuk ke dalam kamarnya dan duduk di sofa sambil membuka laptopnya. Dia memeriksa semua pekerjaannya yang di handle oleh Sinta.
" Halo, Sin! Sorry ganggu kamu tengah malam gini!" kata Reva. - ( " Ya ampun, Bosmil! Jam berapa ini Bos?" tanya Sinta.)
" Sorry! Ini soalnya sepertinya urgent, ya! Proposal dari Pak Aska!" kata Reva. - ( " O, iya! Bos saya telpon-telpon gak bisa!" kata Sinta.)
" Iya, sorry! Saya sedang ada sedikit masalah disini!" jawab Reva. - ( " Bos! Apa Bos mendengar sesuatu tentang Bos Andra?" tanya Sinta.)
" Proposak Pak Aska sangat bagus dan berharga! Kamu bilang sama dia jika saya setuju dengan proyek itu dan pembangunannya bisa dilakukan mulai besok!" tutur Reva mengabaikan pertanyaan Sinta. - ( " Baik, Bos! Maaf!" kata Sinta menyesal.)
" Sudahlah! Sampai ketemu lagi!" kata Reva menutup panggilannya pada Sinta. Aku tahu semuanya, Sin! Walau ingin rasanya aku menutup mata dan telingaku, tapi rasa ingin tahuku sangat besar. Aku sangat mencintai dia, Sin! Entah apa bisa aku melupakan dia! batin Reva sedih. Orang kepercayaannya melaporkan semua perbuatan Andra selama ini dan setiap kali dia membaca laporan itu, airmatanya selalu membasahi kedua pipinya. Dia telah merubah pria penyayang dan pendiam itu secara tidak langsung menjadi seperti sekarang ini. Dan ada rasa bersalah yang tidak mau hilang di dasar relung kalbunya.