Helena sudah menegakkan tubuhnya, ia tidak menyangka jika dirinya masih berada diruang perapian pada tengah malam.
Mungkin karena tangisannya yang begitu kuat, sehingga Dorothy memberikan ruang dan waktu bagi Helena. Agar bisa meluapkan perasaannya, agar bisa mengeluarkan isak tangisnya yang masih keluar saat ini.
"Mataku sakit, hk… hk…" ucap Helena sambil ia memegangi kedua matanya yang terasa panas dan perih.
Helena duduk di atas permadani, kembali ia melihat pada layar telvisi yang masih menyala. Sudah tidak ada lagi pemberitaan, mengenai pernikahan Raja dan Ratu Aarez.
"Apa yang kupikirkan, bukankah sudah pasti… jika Louis akan menikah dengannya? Kenapa aku harus sesedih ini. Kau bodoh sekali Helena. Bukankah kau tahu, kalau kau bukan satu-satunya wanita yang berada pada kehidupan Louis!" Ucap Helena dengan perasaannya yang kembali berkecamuk, dan kembali dia merasa hatinya kembali menjadi kacau.