Novia berpindah tempat duduk ke kursi yang ada di depanku. Disitu ia berfoto-foto dengan temannya. Tapi, ada yang janggal dengan cara ia berfoto saat itu. Biasanya kan kalau orang mau foto selfie si kameranya dihadapkan kepada muka orangnya, tapi ini kenapa malah kameranya dihadapkan kepadaku.
" heh! Kamu foto aku diem-diem ya? " tanyaku padanya
" ee... enggak kok " jawabnya gugup
" ah bohong! Kalau kata aku sih kalau mau foto bareng bilang aja gak usah gengsian gitu. Ngapain coba " ucapku meledek padanya
" yaudah foto bareng yuk! " ia mengajakku befoto bareng dengan tersenyum
" gak mau ah! " jawabku ketus
" tuh kan! Kamu mah kalau diajak foto suka gak mau, makanya tadi aku diem-diem fotoin kamunya " ia mengomel padaku sambil cemberut
" enggak-enggak bercanda doang kok. Yuk fotbar! Tapi di tempat masing-masing yah " jawabku
Kita pun berfoto bersama tapi dengan catatan di tempatnya masing-masing. Aku ditempatku, dan novia di kursi yang ada di depanku. Aku senang sekali kalau melihat novia sedang tersenyum
Sekarang waktunya untuk tukar kado. Tapi tukar kado ini berbeda dari biasanya. Jika ingin mengambil kado ada syaratnya yakni harus berjoged seheboh mungkin baru nanti yang paling heboh akan diberikan satu kado. Yang pertama kali maju untuk mengambil kado adalah Mufti. Mufti ini adalah salah satu mantannya Novia dan mereka berpacaran sebelum novia berpacaran denganku. Setelah Mufti maju untuk mengambil kado, aku pun menjadi terpancing untuk maju ke depan. Dia juga bisa masa aku gak bisa-batinku.
Akhirnya kita sampai juga di tempat wisata Atlantis. Murid-murid pun berbaris di pintu masuk untuk dihitung jumlah keseluruhannya. Di dalam, kita semua bersenang-senang. Aku menjelajahi seluruh wahana yang ada di dalam, Seperti Dragon Ball, perosotan yang sangat tinggi dan masih banyak wahana lain yang sudah aku coba. Saat aku akan menaiki wahana selanjutnya, aku menitipkan Hpku kepada Novia terlebih dahulu, ditakutkan saat menaiki wahana hpku jatuh dan hilang.
" Nov! Aku nitip HP ya " ucapku sambil menjulurkan tangan dengan memegang HP kepada novia yang sedang berenang bersama teman-temannya.
" emang kamu mau kemana? " tanya Novia bingung
" aku mau naik perosotan yang itu dulu " aku menunjukkan perosotan yang akan aku naiki bersama temanku.
" ooh... yaudah ati-ati ya "
" iya makasih "
" sama-sama "
Setelah HPku dititipkan kepada Novia, aku langsung berangkat ke perosotan yang belum aku coba sebelumnya, karena emang aku baru pertama kali menemukan perosotan seperti ini. Perosotan kapsul. Aku menaiki perosotan itu bersama satu orang temanku, ia bernama Rangga.
" Ga! Kamu dulu lah yang naik! " aku menyuruhnya unruk naik terlebih dahulu karena aku takut
" Enggak ah! Kamu dulu aja aku takut " ia mendorongku maju untuk duluan
" yeh sama lah aku juga takut ga! " aku berputar ke belakang badannya dan mendorongnya untuk maju duluan
" yaudah aku lebih takut " ia berputar ke belakang badanku
" yaudah deh aku duluan " jawabku pasrah
" nah gitu dong " ia menepuk bahu sebelah kananku
Aku pun memasuki kapsul. Diluar, penjaganya menyuruhku untuk bersender ke perosotannya dan menyilangkan tangan juga kakiku. Tidak lama kemudian munculah suara di dalam perosotan itu yang membuat jantungku berdebar kencang.
" five! Four! Three! Two! One! Start! "
Lantai yang aku injak pun terbuka dan aku terjatuh dengan sangat cepat sampai-sampai aku tidak bisa bernafas karena banyaknya air yang masuk ke dalam hidungku. Saat sampai di bawah, aku pun gemetaran, jantungku berdegup kencang. Aku berdiri di samping perosotan untuk menunggu Rangga meluncur. Tiba-tiba BOOM! Rangga meluncur begitu cepat sehingga aku juga ikut kecipratan air.
" Ga! Mau naik lagi gak? " tanyaku bergurau
" enggak ah! Sumpah enggak mau naik lagi yang kedua kalinya. Aku kapok! " jawabnya menegaskan perkataannya kalau ia KAPOK
" hahaha sama aku juga gak mau lagi " kita tertawa bersama karena ketakutan kita " mending sekarang kita ke kolam ombak yuk "
" yuk! " jawabnya semangat