Aska dan Nadia tiba kembali di kantor. Ada sepeda motor Qisa terparkir di depan kantor.
"Sayang ... udah lama?" tanya Qisa. Qisa sedang duduk di kursi tamu.
"Lumayan ...," jawab Qisa datar.
Nadia yang merasa tidak enak langsung menuju ke ruangannya.
Qisa berdiri, digandengnya lengan sang suami, lalu dibawa ke ruangan pria itu.
"Mas dari mana?" tanya Qisa.
"Dari Hotel , bertemu Klien"
"Kenapa harus sama Nadia?!"
"Dia, kan sekretarisku... kamu Cemburu?
Qisa semakin cemberut.
"Ada apa sama kamu? Waktu itu, kamu meributkan parfum, sekarang, meributkan Nadia? Dia sahabat kamu, kan? Kamu pasti juga sangat mengenalnya."
Qisa menghela napas dalam, lalu diembuskannya. "Entahlah ... mungkin aku hanya terlalu takut. Aku terbiasa menjadi satu-satunya wanita yang dekat denganmu, sementara sekarang, waktumu di kantor juga habis bersama wanita lain."