"Maaf Tuan, sepertinya putriku Qisa keberatan. Semalam, saya sudah menanyakan langsung kepada Qisa," ucap Bu Minah menjelaskan, berdiri menunduk di hadapan Aska. Ada rasa tidak enak di hati Bu Minah, takut membuat sang majikan kecewa.
"Apa aku bisa bicara langsung dengan Qisa?" tanya Aska.
"Sebentar, saya panggilkan anaknya Tuan." Tampak Bu Minah memanggil Qisa yang sedang menyantap sarapannya di dapur belakang.
"Qisa dipanggil Tuan Aska," ucap Bu Minah ragu.
"Ada apa Bu?" tanya Qisa bingung.
"Ibu baru membicarakannya dengan Tuan Aska, tapi dia ingin bicara langsung denganmu," jelas Bu Minah.
"Aku harus bagaimana Bu, aku takut kalau bicara dengan Tuan Aska," ucap Qisa.
"Tidak apa-apa Nak. Lebih baik berterus terang dari pada nanti menjadi beban dan masalah," ucap Bu Minah menenangkan putrinya.
Terlihat Qisa berjalan masuk ke ruang makan dan menghampiri sang majikan.
"Iya Tuan, " sapa Qisaragu sambil menunduk.