"Bagaimana nasibmu sekarang kalau kau tidak tau siapa ayahnya? Apa kamu butuh bantuan saya untuk mencari tau siapa Laki-laki itu?"
"Saya tidak mau, Pak. Saya lebih senang apabila saya bisa mengurusnya sendiri dan hidup bersama dengan anak ini. Walaupun saya tau bagaimana kondisi di Indonesia terhadap kasus sepertiku." Kataku menolak tawarannya.
"Saya suka dengan kepribadianmu sejak saya menyukai hasil pekerjaanmu dan proses kamu bekerja. Saya suka bukan berarti ada rasa,ya" katanya sambil tertawa hambar.
"Sejak dulu, saya ingin memiliki anak perempuan. Namun, istri saya meninggal setelah melahirkan anak pertama saya. Dan anak saya laki-laki. Bukan berarti saya tidak suka punya anak laki-laki, hanya saja saya ingin memiliki anak lengkap yaitu laki-laki dan perempuan. Mungkin karena kesalahan saya yang kurang menjaga mereka sehingga istri saya menjadi jatuh dari tangga" Pak Robin menjelaskan dengan raut muka sedih.