"Nia nggak suka ya Om Chiko bersikap kayak anak kecil!" tambah Nia karena Chiko tak menyaut.
Chiko yang awalnya bersikap santai seraya cekakak-cekikik berubah melotot mendengar kata terakhir yang Nia ucapkan. Excuse me! Apa bocah ini mengataiku bocah? Apa dia tidak berkaca? Apa amnesia mengenai umurku? tanya Chiko pada dirinya sendiri. Terbata, seolah tak menyangka. "A... apa otakmu sedang tidak utuh? Kamu nggak salah ngatain saya bocah?"
"Om Chiko udah sadar kalau udah tua, masih aja bertingkah kayak bocah! Apa bedanya sama Nia?"
"Astaga! Harus ekstra sabar hadapin kamu, Nia! Udahlah ayo berangkat."
Chiko bangkit, ia mengambil kunci mobilnya yang terletak di atas nakas. Kemudian menyakuinya. Nia yang belum selesai mengikat tali sepatu dengan cepat menalinya asal, kemudian berjalan cepat mengekor di belakang Chiko.
"Pokoknya kalau Nia telat, Om Chiko yang salah!"
"Iyaudah! Iya!" jawab Chiko sebagai percakapan penutup perdebatan mereka pagi itu.
***