Anisa menatap kearah baby Alfiyah dan akhirnya mengerti apa yang Arga maksud.
"Haish… kamu itu yah. Bisa nggak otak mesumnya di simpan dulu di bagasi. Ini baby Alfiyah baru lahir loh. Kamu udah iri aja."
"Hehehehe. Habisnya itunya kamu selalu menggoda sih. Selalu bikin aku kecanduan, mau lagi dan lagi."
Anisa geleng-geleng melihat tingkah laku bayi terbesarnya itu.
"Pokoknya sampai baby Alfiyah sudah cukup besar, kamu nggak boleh minta dulu. Karena sudah jatahnya baby Alfiyah saat ini."
"Lah kok gitu sih?" Protes Arga yang sangat keberatan.
"Iya dong. Kamu kan udah dapet jatah bertahun-tahun, dan sekarang giliran baby Alfiyah... Masa kamu nggak mau ngalah sih sama anak sendiri. Lagian ini kan juga demi kebaikan anak kita juga."
"Iya deh." Dengan perasaan yang sangat-sangat terpaksa akhirnya Arga pun mengalah dan menyetujui permintaan Anisa.