Mentari pagi sudah terbit, Tuan Gornio mengucek matanya perlahan. melihat istrinya yang masih tertidur pulas disampingnya akibat percintaan mereka semalam. Tuan Gornio sedikit tertawa karena mengingat istrinya sempat menangis kesal karen Tuan Gornio yang bermain kasar. salahkan saja istrinya yang berani menantang suaminya ini.
"Kau sudah bangun". suara serak yang terdengar merdu membuat Tuan Gornio menatap kebelakang, Nyonya gornio bangun dari tidurnya dan merenggangkan otot ototnya yang terasa melilit. Suaminya semakin Tua semakin perkasa, entah apa yang dia makan hingga bisa seperti ini.
"Sudah, hari ini aku harus keluar untuk meminta bantuan. mau bagaimanapun menantu dan cucu kita butuh tempat yang layak serta makanan yang enak". kata Tuan Gornio pelan, dirinya saat ini hanya memikirkan kondisi menantunya yang belum ditangani dokter dan cucu nya yang butuh sekolah agar tidak stress akibat insiden kemarin.