Tuan Gornio mengacak rambutnya kasar, istrinya benar benar tidak bisa diberitahu. hanya istrinya saja yang bisa merasa senang saat nyawanya dalam taruhan. apalagi disaat seperti ini dia membawa cucu kami yang tidak tau apa apa.
"bagaimana Gornio? istrimu baik baik saja". Tuan Wiltson bertanya pelan saat melihat sahabatnya ini dalam raut wajah tak mengenakan.
"dia mengatakan bahwa beberapa mobil mengejarnya tapi kau tau istriku tetap senang saat dalam keadaan seperti itu".
"istrimu sudah lama tak merasakan hal itu, jadi sudah sangat wajar jika dia bersenang-senang". Tuan Wiltson tertawa keras melihat temannya semakin kalut.
"ya kau benar, dulu saat masih muda aku selalu diajaknya naik motor dan dikejar kejar polisi". itu suara nyonya Wiltson, ibu Reista itu mengingat kembali masa masa dirinya hampir kena penyakit jantung karena cara berkendara yang ugal ugalan dari perempuan yang memang anak tunggal mafia besar di negara ini.