"Kalau untuk Soal menjemput Reiko dan Amarilis, kenapa tidak kita saja? kita kan orangtuanya. seharusnya kita yang datang dan mengambil mereka, Kita jemput sekarang saja.. Renand juga ikut, agar Renand tau bahwa sudah mempunyai saudara lain". Reista berucap dengan pelan, Renand yang merasa namanya terpanggil hanya bisa mengangguk setuju.
Ramel mendesah perlahan, perkataan istrinya adalah perintah mutlak. Ramel tidak bisa membantah sama sekali, bagaimana bisa membantah? jika setiap perkataan Reista adalah sebuah kebenaran.
"Yasudah kalau begitu, Renand sudah selesai makan?". Tanya Ramel.
"Sudah Dad",. Jawab Renand, membersihkan mulutnya dengan kain dan meminum air putih.
"Aku akan ganti baju terlebih dahulu, Clarke.. bisa kau antar aku sebentar?". Reista meminta tolong pada Clarke.
"Tentu". Clarke langsung bangun dan memegang tangan Reista dengan lembut. Reista berjalan di bantu oleh Clarke Menaiki anak tangga satu persatu.