Dering ponsel Ramel membuat acara makan mereka terhenti sebentar, Ramel mengambil handphonenya yang ada di meja nakas lalu melihat nomor yang tertera.
"Diano?" Kata Ramel memberitahu pada mereka, mereka mengangguk dan melanjutkan makannya lagi.
Ramel berjalan sedikit menjauh ke arah jendela balkon lalu menekan tombol hijau.
"Hallo". Kata Ramel pelan.
"Kalian dimana? aku berduka atas kematian Tuan Gornio, aku tidak tau harus membawa Nafisah kemana.. Selama ini Nafisah di urus baik oleh Clarke, aku tidak mempercayai dokter lain". Ucapan Diano membuat Ramel baru ingat tentang sahabatnya ini.
"Kau ke mansionku saja, menggunakan helikopter. langsung ke taman belakang.. aku akan menjemputmu di taman". Kata Ramel.