"Baiklah Samuel, tapi kau janji ya temani aku disini". ucap Reista pelan, suara Reista seperti serak karena terlalu banyak menangis dan juga wajah lusuh Reista yang memucat. samuel tidak tega melihat wajah cantik Reista tertutupi oleh kesedihan seperti ini.
"Ya aku janji, aku akan memanggil Maid. kau tunggu disini". Samuel keluar dari ruangan Renand dan memencet tombol yang ada di depan pintu ruangan. tombol yang katanya langsung terhubung ke arah dapur. "Bisakah kalian bawakan sarapan untuk nyonya Reista". ucap Samuel ke arah pendeteksi suara saat sudah menekan tombol disampingnya.
"Copy Tuan". jawab seseorang di sebrang pendeteksi suara. Setelah itu Samuel masuk lagi kedalam dan duduk di tempatnya yang tadi.
Reista sudah selesai membersihkan tubuh Renand dan sedang sibuk menyisir rambut anaknya.
"Kau sudah ke ruangan Ramelson?" tanya Samuel membuka pembicaraan lagi.