langkah kaki Samuel terhenti didepan pintu belakang, disana ada Diano yang sedang membuat kopi hangat dan duduk seorang diri memandang vas bunga dengan pandangan kosong, Samuel yang melihat itu mengacak rambutnya kesal. kenapa dirinya harus melihat hal-hal yang tidak ingin Samuel campuri. mau tidak mau Samuel menghampiri Diano dan ikut duduk disamping Diano, Diano tetap terdiam dan tidak menanggapi kedatangan Samuel.
"Apa yang kau pikirkan Diano? pengusaha sukses sepertimu yang sudah biasa berada dalam masalah mengapa begitu kalut hanya karena mantan istri?". ejek Samuel yang mampu membuat Diano melirik sinis ke arah Samuel.