"Hei Reista, apa yang kau pikirkan?" Tepukan di pundak Reista membuat dirinya terkaget, gara gara kakaknya Reista jadi melamun.
"Tidak, aku hanya menikmati udara malam. terimakasih karena sudah bersedia membantu kakakku dengan mencari tempat untuk usahaku". Ucap Reista tulus.
"Tidak usah berterimakasih, ini sudah menjadi tugasku".
"apa maksudmu? tugasmu?". Diano menggaruk kepalanya pelan.
"Oh iya sudah berapa lama kandunganmu?". Diano sengaja mengalihkan pembicaraan, Reista hanya menatap wajahnya sebentar lalu memandang arah lain. mencoba untuk melupakan maksud dari perkataan Diano tadi.
"Sudah berjalan 4 bulan, tapi terlihat masih sangat kecil ya. tidak terlalu besar". Reista mengelus perutnya, memberitahu ke arah Diano. Reista senang saat ada yang bertanya tentang kandungannya.
"Mungkin karena pinggangmu kecil Jadi belum terlalu besar. nanti saat masuk 5 bulan kehamilan pasti akan lebih terlihat". Ucap Diano menyemangati.