(Nia POV)
Aku menatap Rizal yang sudah pergi, katanya dia mau mengambil barangnya yang tertinggal di kamar. Radit dan ibu juga sudah bangun dari duduknya, aku menyuruh mereka jalan duluan ke dalam mobil. aku ingin mengatakan beberapa hal pada Cantika, Aku saat ini melihat Cantika yang sepertinya ingin pergi juga. Namun aku berdehem pelan.. "Kamu mau kemana?." Tanyaku pada Cantika.
"Menyiapkan berkas untuk Rizal, ada apa? kamu butuh sesuatu?." Tanya Cantika, dia berusaha tersenyum padaku.
"Katakan padaku, apakah kamu sedang Iri padaku?." Tanyaku padanya.
"Iri? untuk apa? Bukankah jika kamu pergi dari sini nantinya, semua harta Rizal tetap untukku?." Cantika berkata dengan nada tak enak, aku tau pasti dia sedang Iri. Aku heran, kenapa manusia bisa berubah sifatnya secepat Cantika.
kadang Cantika baik, kadang dia bisa menjadi ular lagi. Apakah jika sudah menyangkut soal harta Cantika akan menjadi bermuka dua?