Nia sudah selesai sholat, walaupun tubuhnya belum bisa bangun dan menggerakkan apapun. namun Nia berusaha untuk tidak meninggalkan sebuah kewajiban, Ketukan pintu membuat Nia menengok sebentar.
Melihat ke arah pintu yang terbuka, Cantika datang dari arah luar membawakan nampan berisi makan siang. Cantika berjalan ke sisi Nia, dan menaruh Nampan itu di atas meja.
Cantika membantu Nia membuka mukena yang dia pakai. Nia Tersenyum pelan dan mengucapkan terimakasih.
"Waktunya makan siang, Setelah itu dokter akan memeriksa perkembangan tulang ekormu. Apakah sudah lebih baik atau belum.." Kata Cantika memberikan informasi.
"Terimakasih Cantika, Kamu datang setiap jam Makanku. apakah kamu tidak merasa keberatan? Kamu jadi terlihat mengurusku. padahal ada suster dan pelayan." Nia merasa tidak enak pada Cantika, mau bagaimanapun Cantika ini sudah menjadi istri Rizal. Dan mereka ini sudah menjadi seorang kakak dan adik, memiliki suami yang sama dan tinggal di satu atap yang sama juga.