Cantika sudah menaruh mangkuk bubur di dapur, lalu melihat Rizal yang sedang mengobrol dengan Riri serta Jrek di ruang tamu. Cantika menghampiri mereka bertiga, duduk dengan tenang dan menatap ke arah Riri dengan pandangan tidak suka.
"Bagaimana? apakah Nia mau makan?." Rizal langsung bertanya, ketika melihat Cantika yang sudah duduk di sampingnya.
"Sudah, dia menghabiskan makanan di dalam mangkuknya." Kata Cantika
"Benarkah? kukira dia tidak mau makan, melihat bagaimana dia sangat ngotot tidak mau mentandatangani surat perjanjian itu." Rizal sudah terlihat senang, Namun hal itu membuat Cantika memutar bola matanya malas.
"Tentu saja dia mau makan, untuk pergi dari hidupmu. dia harus tetap hidup dan sehat, mau bagaimanapun Nia bukan perempuan bodoh. dia tau kapan saat harus memberontak dan kapan untuk menurut." Cantika menyilangkan kakinya dengan anggun, matanya masih menatap ke arah Riri tanpa berpaling.
