Cantika masuk ke kamar Nia, Melihat wanita itu hanya bisa berbaring sambil meringis kesakitan. sebenarnya Cantika tidak tega melihat Nia yang seperti ini, Namun Nia masih bersikukuh untuk tidak menuruti ucapan Rizal.
"Kamu masih mau kesakitan seperti itu?." Cantika bertanya sambil duduk di samping Nia, membawa nampan berisi bubur dan menaruhnya di meja nakas.
"Tidak usah campuri urusanku, untuk apa kamu kesini?." Nia bertanya dengan nada ketus, Walaupun saat ini Tubuhnya terasa begitu lemah dan panas dingin. Namun Nia masih bisa mengeluarkan kata kata pedas.
"Aku disini? aku akan menikah dengan Rizal, Besok pagi. apakah Rizal belum mengatakannya padamu?." Nia tertawa kecil mendengar perkataan Cantika.
"Menikah? kamu yakin ingin hidup dengan Rizal?." Nia menyayangkan Sikap Cantika, Seharusnya wanita itu pergi dari hidup Rizal. setelah tau apa yang Rizal lakukan pada dirinya, apakah Cantika tidak pernah berpikir. bahwa mungkin saja Rizal akan mencampakkan Cantika suatu hari nanti.
